Mendes PDT RI Tegaskan BUMDes dan Kopdes Harus Bersinergi, Bukan Bersaing

Mendes PDT RI Tegaskan BUMDes dan Kopdes Harus Bersinergi, Bukan Bersaing

Mendes PDT RI, Yandri Susanto, menghadiri peletakan batu pertama (ground breaking) KDMP di Dusun Paras, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto, Minggu, 21 Desember 2025. -Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Republik Indonesia, (RI), Yandri Susanto, menghadiri peletakan batu pertama (ground breaking) Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Dusun Paras, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto, Minggu, 21 Desember 2025. 

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan, keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus bersinergi, bukan dipertentangkan.

“Keberadaan kedua entitas tersebut tidak boleh dipertentangkan. Antara BUMDes dan Kopdes itu tidak perlu dibenturkan. Keduanya harus saling memuliakan dan saling membesarkan, bukan menjadi saingan yang saling menjatuhkan. Pemerintah akan menyusun regulasi resmi untuk mengatur hubungan dan koordinasi antara keduanya tersebut," tegasnya. 


Peletakan batu pertama (ground breaking) Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Dusun Paras, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-

Menurutnya, kehadiran Kopdes Merah Putih untuk melengkapi peran BUMDes dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, seperti akses pupuk dan perlindungan dari praktik rentenir.

Lebih lanjut, Yandri menegaskan, pembangunan Kopdes merupakan implementasi nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. 

"Program ini akan dilaksanakan secara nasional dan didukung dengan pembangunan gudang besar di tingkat kabupaten sebagai pusat distribusi produk desa," bebernya. 

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Beragama Budha

BACA JUGA:'Mendadak Klub Buku' Buka Ruang Baca yang Inklusif Bagi Penggemar Literasi di Mojokerto

Yandri mendorong agar  Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk memetakan potensi 304 desa yang ada, mulai dari desa ayam petelur, desa lele, desa nila, desa jagung, hingga desa buah-buahan, guna memperkuat rantai pasok lokal.

“Kalau semua kebutuhan bisa dipenuhi dari desa sendiri, telur, jagung, buah tidak perlu dari luar Mojokerto. Saya yakin, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto bisa menembus 8 persen, pengangguran bisa ditekan, dan pemerataan ekonomi benar-benar terwujud,” tandasnya. 


Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Republik Indonesia, (RI), Yandri Susanto.-Foto : Fio Atmaja-

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan KDMP

Ia optimistis kehadiran koperasi ini akan menjadi penggerak ekonomi baru yang mampu menekan angka pengangguran terbuka, yang saat ini tercatat sebesar 3,87 persen di Kabupaten Mojokerto.

Sumber: