Mojokerto, mojokerto.disway.id – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berbagi strategi dan kisah Pembangunan Kota Mojokerto menjelang akhir masa jabatannya yang pertama, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan hal itu ketika menjadi narasumber cangkrukan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS Surabaya pada Minggu (3/12).
Mengusung tema Urban Issues Through A Women’s Lens Ning Ita sapaan akrab wali kota berbagi cerita bagaimana selaku pemegang kebijakan merencanakan sebuah daerah, yang ke depan menjadi daerah yang nyaman bagi siapa saja tanpa terkecuali, bisa berdomisili dan berusaha di dalamnya.“Praktik-praktik kebijakan yang sudah kami lakukan berbasis perencanaan, penganggaran sampai implementasi. Dalam perencanaan kami juga melibatkan masyarakat untuk meyampaikan apa yang menjadi kebutuhan masing-masing lingkungan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang),” kata Wali Kota Ning Ita.
Kebersamaan wali kota dengan mahasiswa PWK-Foto : Dinas Kominfo Kota Mojokerto- Wali Kota mengatakan, untuk melahirkan kembali semangat kejayaan Majapahit yang menjadi pemersatu nusantara di Kota Mojokerto perlu suatu perencanaan secara inklusif bagaimana ke depan Kota Mojokerto yang kecil dapat menjadi pemersatu. Dan hal tersebut terakomodir dalam Pepres Nomor 80 tahun 2019 terkait percepatan pembangunan ekonomi kawasan Jawa Timur, yaitu pembangunan kawasan Taman Bahari Majapahit.
“Kita boleh menggandrungi seni dan budaya dari negara lain, tetapi jangan lupa bahwa leluhur kita memiliki seni budaya yang keren, dan kami akan menghadirkan hal tersebut dalam bentuk digital di Taman Bahari Mojopahit, sehingga lebih relate di era 5.0,” terangnya.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan, berbagai program yang sudah disusun ada banyak sekali “tentara-tentara perempuan” yang terlibat secara aktif menyukseskan program di Kota Mojokerto.
“Sampai dengan saat ini di Kota Mojokerto ada hampir tiga puluh ribu UMKM yang kami intervensi dengan berbagai program, dan 59,6% adalah pengusaha perempuan serta IKM yang jumlanya 1069 dan 56,1% nya adalah perempuan. Saya juga punya 1623 kader motivator yang merupakan unsur masyarakat yang tugasnya memotivasi masyarakat untuk pola hidup bersih-dan sehat,” jabar Ning Ita.
Kepada peserta Cangkruk, khususnya mahasiswa PWK, Ning Ita berpesan, disiplin ilmu di dalam perencanaan wilayah ini memiliki kontribusi yang penting di dalam merencanakan pembangunan sebuah wilayah atau sebuah daerah, oleh karenanya para mahasiswa harus meningkatkan pemahaman dan juga pengetahuannya dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dari generasi hari ini. “Basis ilmu yang dipelajari sejak di bangku kuliah, dan tentu nanti dengan kajian yang teknokratis terkait praktik-praktik yang sudah dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya, para mahasiswa harus memperkaya pemahaman dan juga pengetahuan mereka dalam rangka mempersiapkan diri mereka ke depan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dari generasi hari ini,” pesan Ning Ita.