Mojokerto, mojokerto.disway.id - SMPN 3 Kota Mojokerto memperingati Hari Ozon Internasional, jatuh pada tanggal 16 September. Kegiatan tersebut di antaranya menanam pohon buah, simulasi pemulihan sampah, kampanye hemat energi, dan kampanye konservasi air. Peringatan diadakan di halaman SDN Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jumat (15/9/2023).
Hari Ozon Internasional atau World Ozone Day merupakan hari memperingati betapa pentingnya lapisan ozon di bumi. Hari tersebut diperingati secara keseluruhan negara di dunia untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan ini.
Peringatan hari Ozon Internasioanl diperingati 16 September setiap tahun. Setiap tahun Hari Ozon Internasional diperingati dengan didasari tema sebagai motivasi bersama yang dicetuskan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)/United Nations (UN).
Kepala Sekolah SMPN 3 Mojokerto, Redjo mengatakan bahwa SMPN 3 Mojokerto sudah memiliki target terkait lingkungan hidup sejak tahun 2020. Bahkan berkat kerja keras guru serta kekompakan siswa – siswi, pada tahun 2022 SMPN 3 Kota Mojokerto berhasil masuk dalam Adiwiyata Mandiri.
“Dari tahun 2020 saya menjadi Kepala Sekolah SMPN 3 Kota Mojokerto sudah memiliki target antara lainnya terkait lingkungan hidup,” ucapnya, Jum’at (15/9/2023).
Redjo menambahkan, SMPN 3 Kota Mojokerto juga memiliki lahan cukup luas, hampir satu hektar atau 1.900 meter persegi. Lahan tersebut bisa menjadi modal mengembangkan sekolah ramah lingkungan.
“Dari sembilan SMPN di kota Mojokerto, yang masuk penggerak ada tiga salah satunya SMPN 3 Mojokerto. Dengan menjadi sekolah penggerak, kami harus selalu berusaha terus melakukan perbaikan untuk menjadi terbaik bagi anak-anak didik kami,” imbuhnya.
Redjo berharap, kegiatan peringatan Hari Ozon Internasional ini bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa-siswi, guru-guru, dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lapisan ozon dan lingkungan hidup.
“Peringatan hari Ozon Internasional sangat penting bagi siswa – siswi, karena dengan kegiatan tersebut bisa menumbuhkan rasa kepedulian siswa –siswi terhadap kelestarian alam,” tandasnya. (*)