Mojokerto, mojokerto.disway.id - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Mojokerto pada Kamis (11/1/2024) sore. Kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak , terutama bagian genteng akibat terjangan angin kencang. Tak hanya itu, beberapa pohon juga tumbang dan mengganggu arus lalu lintas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto , Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Juanda Surabaya pada pukul 15.00 WIB. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Pepohonan tumbang akibat angin dan hujan deras yang mengguyur di wilayah Kutorejo Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
"Sehingga mengakibatkan beberapa rumah mengalami kerusakan dan pohon tumbang," ucapnya Jum’at (12/1/2024).
Khakim menjelaskan, dua kecamatan paling parah terdampak yakni Kecamatan Bangsal dan Kutorejo. Di Kecamatan Bangsal, wilayah yang paling terkena dampak berada di Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu.
“Ada 10 ruko mengalami rusak berat pada bagian atap, serta aliran listrik terputus,” terangnya.
Sementara di Kecamatan Kutorejo, ia mengatakan bahwa pohon jenis trembesi berdiameter sekitar 20 cm tumbang di Desa Kutorejo. Pohon tersebut telah berhasil dievakuasi pada pukul 17.30 WIB. Selain itu angin kencang mengakibatkan 11 rumah rusak di Dusun Wunut, Desa Sampangagung.
BPBD Provinsi Jatim ikut memotong dan membersihkan pepohonan yang roboh akibat hujan dan angin kenacang di Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
“Fasilias umum seperti masjid dan madrasah juga mengalami rusak ringan. Selain itu 4 pohon berjenis kersen, pete, trembesi, dan mangga berdiameter 30 cm tumbang. Kami juga memberikan bantuan terpal sebanyak 20 lembar,” bebernya.
Selain itu, ia juga menyebutkan, angin kencang dan pohon tumbang juga terjadi di Kecamatan Puri, Mojosari, dan Pungging. Pohon jenis trembesi dan kesono berdiameter sekitar 60 cm tumbang di beberapa lokasi. Pohon-pohon tersebut telah berhasil dievakuasi pada pukul 20.30 WIB.
Pihaknya bersama dengan DLH, DPUPR, DPRKP2, PJU, camat, polsek, koramil, PLN, potensi relawan, perangkat desa, dan masyarakat setempat berada di lokasi untuk melakukan assessment dan evakuasi pohon tumbang. (*)