Mojokerto, Mojokerto.disway.id - DLH Kota Mojokerto menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Mayjen Sungkono (Unimas) Mojokerto, untuk pemberdayaan masyarakat. Kerjasama tersebut dalam bentuk pelatihan pembuatan packaging (kemasan) produk olahan.
BACA JUGA:DLH Kota Mojokerto Pelatihan Olah Sampah Organik, Hasilkan Produk Kesehatan Ramah Lingkungan Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, mengatakan, pelatihan tersebut sebagai salah satu langkah untuk ibu-ibu anggota bank sampah. ‘’Selain pelatihan pengemasan, kami juga ada pelatihan pembuatan produk dari pengolahan sampah organik,’’ katanya. Pelatihan pembuatan kemasan produk yang dilakukan di TPA Randegan, Kota Mojokerto dilakukan Selasa, 30/1/24. Dekan FE Unimas, Dwi Dewianawati, SE, MM, bersam tim, memberikan teknis pembuatan kemasan untuk produk eco enzym Bank Sampah Induk Kota Mojokerto.
Peserta pelatihan foto bersama tim FE Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto usai pelatihan packaging di TPA Randegan Kota Mojokerto-FE Unimas Mojokerto for Disway Mojokerto- ‘’Bagaimana ibu-ibu bisa mengemas prosuk eco enzym agar kelihatan menarik dan kemasannya juga aman,’’ katanya.
Peserta pelatihan foto bersama tim FE Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto usai pelatihan packaging di TPA Randegan Kota Mojokerto-FE Unimas for Disway Mojokerto- Dalam pelatihan tersbut, salah satu anggota tim, Agus Sunaryo, SE, MM, memaparkan tentang pentingnya kemasan produk. ‘’Karena kemasan bisa menentukan konsumen membeli produk yang dijual,’’ katanya. Kemasan yang bagus, tambahnya, bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk. Dari data yang ada, 72% konsumen menyebutkan cara pengemasan produk bisa mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam pengemasan, beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya, material, bentuk, dan teknis pengemasan. Agus menyebutkan, salah satu fungsi packaging (pengemasan) bisa melindungi produk. ‘’Agar kualitas tetap terjaga dan memudahkan konsumen saat membawanya,’’ tuturnya. Selain itu, pengemasan juga bisa menambah umur simpan dan melindungi produk dari kerusakan. ‘’Agar lebih ekonomis, pemilihan packaging perlu dilakukan sesuai jenis produk dan budget yang ada,’’ paparnya. Yang tak kalah penting, pemilihan bahan material pengepakan. ‘’Kalau produknya mudah pecah, pengepakannya harus tahan benturan,’’ jelasnya. Selain itu, pengemasan atau pengepakan perlu dibuat yang memudahkan konsumen membukanya. ‘’Harus dipikirkan bagaimana menggunakan kemasannya. Ini perlu dilakukan sebelum kita membuat desain kemasannya,’’ tambahnya. Kalau produk yang dijual berupa cairan, maka pengepakannya harus dibuat agar tidak mudah tumpah atau bocor. ‘’Bisa diberi segel agar tidak mudah tumpah atau bocor. Bisa dibuka tutup dengan praktis penggunaannya. Jadi packagingnya juga harus friendly ,’’ sahutnya. (*)