TPA Randegan Bermasalah, Sampah Rumah Tangga Menumpuk di Lingkungan Perumahan

Rabu 17-04-2024,21:33 WIB
Reporter : Elsa Fifajanti
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, mojokerto.disway.id -  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Amin Wachid mengakui ada kendala di jalur pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA( Randegan. Hal itu diungkapkan Amin Wachid menanggapi keluhan masyarakat tentang menumpuknya sampah rumah tangga di lingkungan perumahan di kelurahan Wates dan sekitarnya.

  

''Memang ada kendala di jalur pembuangan sampah pada TPA Randegan, Hal ini disebabkan oleh akses pembuangan yang becek karena hujan juga ada kerusakan pada  alat berat kami yg ada di lokasi tpa randegan,'' ungkap Amin Wachid menjawab Disway (17/4). Ia mengatakan terus berupaya dengan cara menyewa alat berat dari.pihak swasta, dan mengupayakan sesegera mungkin massalah tersebut selesai.


Pemandangan kumuh di lingkungan perumahan karena sampah yang menumpuk-Foto : Elsa Fifajanti-

Sebagai informasi, warga perumahan di sekitar Wates dan Magersari mengeluhkan menumpuknya sampah perumahan di lingkungan tempat tinggal mereka. Sampah rumah tangga tersebut tidak diambil oleh petugas kebersihan di perumahan sekitar dua mingguan.

 

Alasan petugas kebersihan tidak mengambil sampah di lingkungan perumahan dan perkampungan, karena Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di kelurahan Wates dan Kedundung sudah penuh. 

BACA JUGA:Zona Aktif TPA Karangdiyeng Mojokerto Diprediksi Mampu Tampung Sampah Hingga Tiga Tahun

''Kami dilarang membuang sampah di TPS karena sampah di sana menumpuk dan meluber kemana-mana karena tidak diangkut ke TPA di randegan,'' tutur Budi petugas sampah di lingkungan Griya Permata Ijen.

BACA JUGA:Ecoton Ajak Masyarakat Nonton Film Behind the Sachet, Film yang Mengungkap Ancaman Sampah bagi Lingkungan

Sampah di lingkungan perumahan tersebut tidak diambil kurang lebih selama dua minggu, Sehingga sampah meluber kemana-mana dan menimbulkan bau serta pemandangan yang tidak sedap.

 

''Kami bingung mau membuang sampah kemana, tiga tong sampah yang kami letakkan di depan rumah, semuanya sudah penuh,'' tutur Dewi salah seorang warga di Griya Permata Ijen Wates, sembari menunjukkan tong sampah yang sudah penuh dengan berbagai macam sampah.

BACA JUGA:Setahun, BSI Kota Mojokerto Kelola 30 Ton Sampah Kering !!

Biasanya, kata Dewi, sampah itu diambil oleh petugas kebersihan perumahan seminggu tiga kali. ''Ini sudah lebih dari dua minggu belum diambil, apalagi kalau turun hujan, jelas menimbulkan bau dan pemandangan yang kumuh,'' tuturnya. Ia bersama warga yang lain, berharap dalam waktu dekat DLD bisa mencari jalan keluar terhadap sampah-sampah perumahan. (*) 

Kategori :