Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Masalah sampah di Kota Mojokerto agaknya menemukan solusi. Hal itu terlihat dari MoU antara Pj Walikota Mojokerto, DLH Kota Mojokerto dengan Rekosistem, perusahaan startup pengelolaan sampah, Senin (21/4/24).
Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, S.STP, M.Si, bersama Kepala DLH Kota Mojokerto Amin Wachid dan Direktur PT Khazanah Hijau Indonesia Yoshua Valentino serta Dirut PT Khazanah Hijau Indonesia, Ernest C Layman dalam penandatangan MoU pengelolaan sampah-Andung - Disway Mojokerto-
Istimewanya, dalam MoU yang dilaksanakan di Rumah Rakyat Pemkot Mojokerto itu juga dihadiri Konsul Jendral Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi. Karena kerjasama pengelolaan sampah dengan Rekosistem juga melibatkan konsorsium perusahaan Jepang di Indonesia.
BACA JUGA:Peringati Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, S.STP, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, salah satu alasan memilih kerjasama dengan Rekosistem adalah karena Rekositem juga menjalin hubungan dengan konsorsium perusahaan Jepang. Karena itu pihaknya berharap kerjasama pengolahan sampah di Mojokerto bisa berhasil dan akan menjadi contoh bagi daerah lain.
Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro bersama Konsul Jendral Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi usai tukar cinderamata dalam MoU pengelolaan sampah Kota Mojokerto bersama Rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang di Indonesia-Andung - Disway Mojokerto-
''Ini langkah yang sangat baik. Dan saya berharap kebaikan yang dimulai di Bumi Majapahit bisa menjadi awal dari kebaikan bagi semuanya. Karena Majapahit adalah episentrum Nusantara, semoga kerjasama ini juga menjadin awal yang baik di nusantara,'' katanya.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Gerak Cepat Atasi Bau dan Masalah Sampah yang Menumpuk
Disebutkan bahwa sampah adalah masalah di seluruh dunia. Tidak hanya di Mojokerto, tapi di seluruh dunia masalah sampah belum teratasi dengan baik.
Saat ini produksi sampah di Mojokerto sekitar 98 ton per hari. ''Ini perlu penanganan, dan kerjasama ini bisa mengurangi sampah yang dikirim di TPA,'' tambahnya.
BACA JUGA: TPA Randegan Bermasalah, Sampah Rumah Tangga Menumpuk di Lingkungan Perumahan
Sementara Direktur Utama Rekosistem PT Khazanah Hijau Indonesia, Ernest C Layman, mengatakan, kerjasama dengan Pemkot Mojokerto dalam pengelolaan sampah dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap awal kerjasama masih berupa pengelolaan sampah di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Magersari.
Kerjasama awal akan berlangsung selama 5 tahun dan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari sosialisasi sampai pengelolaan sampah di TPST.
''Kami akan memulai sari TPST Magersari dulu. Sambil berjalan akan kami lakukan secara bertahap ke TPST yang lain,'' katanya.