Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, memastikan proses kegiatan belajar di SDN 3 Kranggan tetap berjalan normal, meski sebelumnya ada serangan ulat bulu.
"Tetap, besok berjalan normal proses belajar, namun untuk 5 siswa yang terkena ulat bulu akan dicek kembali oleh kepala sekolah. Kalau memungkinkan besok sudah mengikuti pembejaran, kalau tidak mereka akan di berikan suspend libur," katanya, Kamis (25/4/2024).
SDN Kranggan mendapat kunjungan PJ wali Kota Mojokerto dan rombongan setelah diberitakan terkena serangan ulat bulu-Foto : Fio Atmaja-
Kejadian ini mendapat perhatian dari Pemkot Mojokerto. Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro bersama Sekertaris Daerah Gaguk Try Prasetyo meninjau langsung kondisi sekolah tersebut.
Para siswa yang mengalami gatal-gatal akibat terkena ulat bulu menjadi prioritas untuk diberikan pengobatan dari Dinas Kesehatan. Selain itu, pihaknya juga memerintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan penyemprotan serta pemangkasan pohon.
"Kami akan rampingkan dahan dari pohon - pohon yang menjadi tempat bersarangnya ulat bulu," ujarnya.
Salah satu siswa yang alami gatal - gatal akibat terkena ulat bulu.-Foto : Fio Atmaja-
Diberitakan sebelumnya, Ulat-ulat bulu menyerbu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Kamis (25/4/2024). Peristiwa tersebut memaksa pengelola sekolah untuk memulangkan murid demi keamanan.
"Serangan ulat bulu ini sudah berlangsung sejak 3 bulan sejak Februari dan berkembang biak di pohon mangga halaman sekolah," terang Kepala Sekolah SDN 3 Kranggan, Djimin.
BACA JUGA:Ulat Bulu Serbu SDN 3 Kranggan Mojokerto, Murid Terpaksa Dipulangkan
BACA JUGA:Kemunculan Hama Ulat Bulu, Seluruh Kelurahan di Kota Mojokerto Dibekali Pestisida
Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan membasmi ulat bulu dengan cara menyemprotkan pestisida. Namun masih area bawah pohon.
"Kemarin kami sudah melakukan penyemprotan dibantu Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto tapi di bawah, tidak sampai atas. Jadi membuat telur - telur belum mati," ungkapnya.
Keberadaan ulat bulu masih ada, maka pihak sekolah mendatangkan damkar milik Pemkot Mojokerto untuk menyemprot bagian atas pohon.
"Rencananya juga kami akan memangkas ranting pohon mangga. Harapannya dengan pemangkasan dan penyemprotan ini ulat bulu sudah tidak mengganggu dan mati," bebernya.