Peringati Hari Lingkungan Hidup, Inilah Kegiatan DLH Kabupaten Mojokerto

Senin 10-06-2024,19:44 WIB
Reporter : Andung
Editor : Andung

Mojokeeto, Mojokerto.disway.id – DLH Kabupaten Mojokerto menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. Bahkan kegiatannya sudah dilakukan awal Bulan Mei dengan beberapa kegiatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, M Zaqqy Asy’ari, mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, pihaknya menggelar berbagai kegiatan. Kegiatan yang dimaksud terkait dengan berbagai acara yang berkaitan langsung dengan keberlangsungan pemeliharan lingkungan sampai yang berhubungan dengan daya rusak air.


Tim Patroli Air DLH Kabupaten Mojokerto mendapati barongan besar bambu hampir menutup aliran sungai di bawah Jembatan Brangkal, Kecamatan Sooko-Andung - Disway Mojokerto-

‘’Kegiatan kami terkait Hari Lingkungan Hidup sudah dimulai sejak awal Mei, mulai dari patroli air,’’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, M Zaqqy Asy’ari, Senin, 10 Juni 2024.

Disebutkan, patrol air dilakukan selama 2 hari di 2 aliran sungai, yakni di Sungai Brangkal di Kecamatan Sooko, dan Sungai Marmoyo di Kecamatan Jetis. Pada patroli air yang dilakukan, selain mengamati dan memantau berbagai kehidupan biota di sepanjang aliran sungai, juga memantau kondisi sungai di sepanjang rute yang dilalui.

BACA JUGA:Tindak Tegas Penjual Minol, Mas Pj Ajukan Rekomendasi Pencabutan Izin

‘’Apakah ada aktivitas atau kegiatan yang mempengaruhi kondisi sungai, teramsuk airnya, maupun kondisi alam di sungai. Apakah indikasi terjadi kerusakan atau kondisi lainnya,’’ tambahnya.

Selain patrol air, pihaknya juga melakukan kegiatan bersih-bersih sungai, yakni di Desa Manting, Kecamatan Jatirejo, dan Desa Kintelan, Kecamatan Puri. ‘’Kami sudah memotret kondisi aliran sungai, baik di aliran Sungai Marmoyo, Sungai Brangkal. Maupun kondisi sungai di Desa Manting, dan Kintelan sebelum dan psaca bersih-bersih sungai,’’ tuturnya.

BACA JUGA:Briptu Rian Dikenal Supel dan Menginspirasi Warga, Dimakamkan Minggu dengan Upacara Kedinasan

Kegiatan berikutnya adalah gowes sehat Jumat dan uji emisi gratis di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto Jl Pemuda 55, Mojosari. Uji emisi ini, tambah M Zaqqy Asy’ari, untuk mengetahui sejauh mana kendaraan bermotor milik masyarakat menghasilkan emisi karbon dan yang lainnya. Untuk uji emisi gratis diberlakukan untuk mobil pribadi maupun instansi atau masyarakat.

Saat uji emisi gratis oleh Laboratorium Lingkungan DLH, tim Lab Lingkungan DLH yang dipimpin langsung kepala UPT Lab Lingkungan, Iwan, hasil dari pemeriksaan emisi akan langsung diberikan kepada pemilik kendaraan. Kalau emisi karbonnya di atas ambang batas, maka pemilik kendaraan disarankan segera memperbaiki atau servis kendaraannya.


Uji emisi gratis DLH Kabupaten Mojokerto dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024-Andung - Disway Mojokerto-

‘’Emisi karbon yang melebihi ambang batas bisa karena sistim pengapiannya ada masalah, atau ada penyebab lain. Dan itu hanya bisa diperbaiki melalui servis kendaraan. Karena itu, dengan uji emisi ini akan diketahui kondisi kendaraannya,’’ katanya.

Lebih lanjut M Zaqqy Asy’ari menuturkan, kegiatan lainnya dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup adalah menlakukan penanaman pohon di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Sabtu, 8/6/24. Penanaman secara simbolis dilakukan Bupati Mojokerto, dr Ikfina Fatmawati, M.Si, Bersama forkopimca Pacet dan pimpinan PT SAI.

Dalam kegiatan tanam pohon yang mengusung tema 'Tanamkan Harapan Bersama Alam Menuju Masa Depan yang Ramah Lingkungan', Pemkab Mojokerto bersama PT SAI ini menanam pohon di salah satu titik resapan air yang ada di wilayah Kecamatan Pacet.

Pada kesempatan itu, Bupati Ikfina mengatakan, saat ini ada tiga isu yang menjadi krisis di bumi ini. salah satunya adalah krisis perubahan iklim. ‘’Kita sama-sama tahu, ini sudah mulai peringatan bahwa bulan Juni ini kita sudah akan memasuki El Nino, maka kita harus bersiap-siap untuk menghadapi musim panas,’’ katanya.

Ikfina menjelaskan, pada Maret kemarin, curah hujan sangat tinggi, sehingga daerah resapan air Pacet dan Trawas tidak mampu menyerap secara maksimal dan menyebabkan Kabupaten Mojokerto banjir. ‘’Daerah resapan air di Kabupaten Mojokerto adalah Pacet dan Trawas. Dan ternyata curah hujan yang tinggi ini tidak diikuti dengan meningkatnya daya resapan air, sehingga kemudian air yang jatuh ini terus mengalir ke bawah dan menyebabkan beberapa tanggul kita jebol,’’ sahutnya.


Buapgti Mojokerto, fdr Ikfina Fatmawati, M.Si dalam penanaman pohon di Desa Sajen, Kecamatan Pacet-dok Kominfo Kabupaten Mojokeeto for DiswayMojokerto-

Disebutkan, Kabupaten Mojokerto mempunyai daerah yang tidak dimiliki oleh seluruh daerah kabupaten kota di wilayah Jawa Timur atau mungkin di Indonesia. Kabupaten Mojokerto memiliki daerah tangkapan dan resapan air yang cukup besar.

‘’Dari sini nanti, ketika air diserap, maka dia akan menjadi sumber-sumber mata air dan akan mengalirkan air menuju sungai yang mengalir ke bawah, termasuk yang nanti akan menjadi sumber air bagi masyarakat khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya,’’ tuturnya.

Karena itu, untuk menjaga daerah resapan air ini betul-betul bisa berfungsi, Ikfina mengajak masyarakat ikut memantau dan mengevaluasi pengembalian fungsi resapan. ‘’ini adalah tantangan yang luar biasa, karena ini berjalan seiring dengan upaya kita untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan lahan-lahan untuk resapan,’’ sahutnya.

Tugas kita semuanya, tambah Ikfina, di berbagai bidang ini bagaimana kemudian bisa menjaga alam. ‘’Khususnya dengan menjaga daerah resapan air ini supaya berfungsi sebagai resapan air,’’ pungkasnya (*)

Kategori :