Mojokerto, mojokerto.disway.id - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Jatim) telah menyerahkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) ke daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, pada Rabu (12/6/2024).
Penyerahan terkait dengan momen Hari Raya Idul Adha ini, dilakukan langsung oleh Kepala Disnak Jatim, Indyah Aryani.
Kadisnak Jatim, Indyah Aryani, di Surabaya, Jumat (14/6/2024) menjelaskan, penyerahan ini adalah untuk menyelamatkan hewan kurban dan untuk menyiapkan momen Iduladha baik di provinsi maupun di kabupaten dan kota.
BACA JUGA:Jelang Iduladha, Juleha Peroleh Pelatihan dari Baznas Kota Mojokerto
"Jauh-jauh hari kami sudah melakukan sosialisasi terkait dengan bagaimana perlaksanaan kurban. Salah satunya yang menjadi poin penting adalah kaitannya dengan melalui lintas ternak. Karena dengan momen Hari Raya Idul Adha ini, kita akan melalui lintas ternak dari kabupaten ke kabupaten," jelas Indyah.
Lebih lanjut, Indyah menerangkan, ada beberapa yang masuk dari pasar hewan dari luar provinsi ke Jawa Timur atau dari Jatim keluar ke Kalimantan dan seterusnya. Sehingga, pergerakan ternak lalu lintas ini cukup tinggi.
Vaksin PMK dan LSD-Foto : Dinas Kominfo Jatim-
"Nah ini ada potensi untuk penularan penyakit, ini harus kita waspadai. Untuk itu saya sudah mengeluarkan surat edaran, supaya tata kelola lalu lintas ternak ini dapat mengirimkan ternak dari kabupaten A ke kabupaten B, dari provinsi ke luar provinsi. Atau pemasukan dari luar provinsi ke provinsi Jawa Timur ini kita atur SOP-nya, ada SE-nya," terangnya.
Untuk penyerahan vaksin ini, Indyah menyebutkan, Disnak Jatim melakukan distribusi vaksin sebanyak satu juta dosis.
BACA JUGA:Tekan Inflasi Jelang Iduladha 2024, Pemkab Mojokerto Gelar Operasi Pasar Murah
"Harapannya kita masih melakukan vaksinasi terus untuk food and medicines ini sampai beberapa tahun ke depan. Karena virus ini pengendaliannya harus dilakukan secara multi-years, tidak bisa langsung satu tahun selesai butuh waktu. Sehingga kita melakukan vaksinasi pertama, kedua booster, ulang lagi 6 bulan berikutnya," sebut Indyah.
Terkait momen Iduladha nanti, Indyah mengatakan, tidak cukup hanya di lakukan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) saja karena RPH di kabupaten biasanya cuma dua, tiga atau bahkan ada yang satu.
BACA JUGA:Alumni SMP Negeri 2 Kota Mojokerto Angkatan 1984, Berbagi Berkah di Iduladha 1445 Hijriah
"Untuk itu diperbolehkan di kala hari raya Iduladha itu menyambelih di tempat-tempat yang sudah mendapatkan restu atau rekomendasi dari dinas teknis kabupaten. Untuk dijadikan sebagai tempat pemotongan tenaga korban. Misalnya di surau, di masjid atau mungkin di perumahan-perumahan. Itu semua dalam pengawasan dinas yang membedakan fungsi peternakan salah satunya petugas kita," ujar Indyah.
Selain itu, Indyah juga menuturkan, dalam persiapan menuju Iduladha kali ini para dokter hewan dan para medik melakukan pemeriksaan, yang berkaitan dengan antemortem dan kosmortem. Diterangkannya, antemortem adalah pemeriksaan sebelum tenaga ini disembelih dan kosmortem pemeriksaan setelah sapi atau bomba kambing disembelih.