Tiga Desa di Kaki Gunung Penanggungan Mojokerto Alami Krisis Air Bersih

Kamis 25-07-2024,14:46 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Tiga desa di kaki Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, mengalami krisis air bersih. Sebanyak 8.320 jiwa di Kecamatan Ngoro dan Trawas terdampak selama musim kemarau.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, krisis air bersih terjadi di Desa Kunjorowesi, Manduro Manggung Gajah, dan Duyung. 

Dua desa di Kecamatan Ngoro, yang berada di kaki Gunung Penanggungan sisi utara, mengalami kesulitan air bersih. Di Desa Kunjorowesi, 4.937 penduduk dari dua Dusun Kunjoro 1.625 jiwa dan Kandangan 3.312 jiwa terdampak krisis air. 

Sementara itu, di Desa Manduro Manggung Gajah, 1.861 jiwa dari Dusun Buluresik 996 jiwa dan Dusun Gajah Mungkur 865 jiwa juga mengalami kesulitan air bersih.

BACA JUGA:Terdampak Kekeringan, Warga Kunjorowesi Mojokerto Didroping Air Bersih

BACA JUGA:Dropping Air Bersih Bagi Warga Terdampak Banjir di Mojokerto Dihentikan

Di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, dua dusun, Dusun Bantal dan Dusun Duyung, yang tersebar di 16 RT, sangat kekurangan air bersih karena debit sumber air bersih semakin berkurang. Dusun Bantal dengan 789 jiwa dan Dusun Duyung dengan 702 jiwa juga terdampak krisis air.

"Dalam satu hari kami menyuplai empat truk tangki air untuk Desa Kunjorowesi, tiga tangki untuk Desa Manduro, dan tiga tangki untuk Desa Duyung, masing-masing dengan kapasitas tangki 4.000 liter," ujarnya, Kamis (25/7/2024). 

Khakim mengatakan, bantuan air bersumber dari anggaran APBD 2024. Sedangkan air dari Perumdam Mojopahit telah bekerjama dengan Pemkab Mojokerto. 

BACA JUGA:Pemprov Jatim Gerojok Air Bersih untuk Tiga Desa Terdampak Kekeringan di Mojokerto

BACA JUGA:3 Desa di Kabupaten Mojokerto Kekeringan, BPBD Salurkan Bantuan Air Bersih

"Bantuan tersebut diberikan sejak 1 Juli hingga 3 Agustus 2024, dengan libur pada hari Minggu," bebernya. 

Jika bantuan selama satu bulan ini habis, pihak BPBD akan meminta bantuan kepada provinsi dan menggunakan dana darurat Belanja Tak Terduga (BTT) untuk menangani krisis air bersih tersebut. (*)

Kategori :