KPU Jatim Akan Tetapkan DPT untuk Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota pada 14-21 September 2024

Sabtu 07-09-2024,12:55 WIB
Reporter : Elsa Fifajanti
Editor : Elsa Fifajanti

Surabaya, diswaymojokerto.id - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Nur Salam mengatakan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Kabupaten/kota dimulai pada tanggal 14 hingga 21 September mendatang.

Sedangkan, tanggal 22 September akan dilaksanakan penetapan calon baik Gubernur maupun Bupati/Wali Kota yang ada di seluruh Jawa Timur.

"Tahapan-tahapan Pilkada ini memasuki fase yang cukup padat, jadi di tanggal 14 September sampai tanggal 21 itu sudah penetapan DPT termasuk di tingkat Provinsi akan digelar di tanggal 23. Selanjutnya untuk pencalonan kita akan melakukan penetapan calon di tanggal 22-23 itu pada pengundian nomor urut," jelasnya,  Jumat, 6 September 2024


Ketua KPU Jatim , Aang Kunaifi, Anggota KPU Jatim, Nur Salam dan Choirul Umam ditemui usai mengambil tes kesehatan 3 Paslon Cagub-cawagub Jatim di RSUD. dr. Soetomo.-Foto : Dinas Kominfo Jatim-

Nur Salam menambahkan tanggal 25 September sudah memasuki fase kampanye selama 60 hari ke depan.

Sehingga tahapan-tahapan ini tentu  menjadi harapan pihak KPU dalam peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024 ini.

BACA JUGA:Berkas Dua Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto Belum Memenuhi Syarat, Perlu Perbaikan

BACA JUGA:Hasil Tes Kesehatan Bapaslon Bupati Mojokerto Dinyatakan Mampu

"Kami berharap ya peran serta seluruh elemen, utamanya pada peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 ini. Kami juga mentargetkan untuk menjaga suara partisipasi pemilih merujuk pada pemilu 2024 diangka 83 persen. Sehingga ini tentu berat bagi kami tantangan yang luar biasa," harapnya.


Kantor KPU Kota Mojokerto. -Fio Atmaja-

Ia juga menyebut, jika melihat tren statistik pada pilkada 2024 sejauh ini, pihaknya berharap optimis pilkada serentak ini juga bisa menjadi bagian dari peningkatan partisipasi pemilihnya secara maksimal. Hal ini dikarenakan pelaksanaan yang serentak di Jawa Timur berbeda dari pilkada sebelumnya.

"Perbedaan tahapan yang kita sampaikan itu memang tantangan kita diantaranya kalau merujuk pada data Pemilu 2024 angka sekitar 16,9 persen adalah angka Golput artinya tidak menggunakan hak pilihnya. Sehingga ini tantangan kita punya PR 16 persen ini untuk di pilkada ini," pungkasnya.

Kategori :