Mojokerto, mojokerto.disway.id - Kebakaran hutan berlangsung selama seminggu di lereng Gunung Arjuno-Welirang hingga saat ini belum berhasil dipadamkan. Bahkan, api terus meluas dan mencapai wilayah Mojokerto.
Titik awal kebakaran bermula di lahan perbukitan dengan jenis vegetasi semak belukar dan padang savana di bukit Budug Asu, Sabtu (26/8/2023). Dugaan sementara menyebut bahwa kebakaran ini dipicu oleh aktivitas pemburu liar.
Setelah menjalar di bukit Budug Asu, api kemudian merambat ke kawasan Curah Sriti dan Bukit Lincing yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Kabid) BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan keterangan dari Yoso, anggota Tahura R Soerjo, terlihat titik api di area Gunung Welirang, setelah ditelusuri anggota Tahura di pos pendakian 2 Batu Besar Jalur Pendakian Gunung Welirang yang secara administratif masuk kawasan wilayah Kota Batu.
“Sekitar pukul 08.00 WIB api Karhutlah telah merembet Ke wilayah kawasan blok Curah Kluntung dan blok Coban Luku, secara administratif masuk wilayah Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto,” ucap Khakim, Senin (4/9/2023).
Sebanyak 45 personel dari berbagai instansi, termasuk BPBD Kabupaten Mojokerto, UPT Tahura Raden Soerjo, TNI/Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan potensi relawan, dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman kebakaran.
“Proses pemadaman dilakukan secara manual menggunakan gebyok atau ranting pohon yang dipukulkan ke api. Meskipun upaya tersebut telah dilakukan hingga siang har. Namun api belum berhasil dipadamkan sepenuhnya, dan dilakukan sampai malam hari," terangnya.
Sebelum api meluas ke wilayah Mojokerto, berbagai upaya sudah dicoba untuk memadamkan kebakaran Gunung Arjuno dengan water booming lewat udara. Namun, api belum bisa padam
Angin berembus cukup kencang menggerakkan api ke arah yang berbeda. Hal ini menyulitkan upaya pemadaman, selain medan yang terjal. Faktor geografis yang curam juga menyulitkan petugas.
“Sempat memakai water booming, namun upaya petugas dan relawan dari wilayah Batu mengalami kesulitan,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Gunung Arjuno – Welirang karena aktivitas perburuan liar.
“Hampir setiap tahun terjadi karhutla di Gunung Arjuno – Welirang, jadi perburuan liar ini PR kita bersama karena hampir tiap tahun kasus seperti ini terjadi,” jelasnya saat memberi sambutan di acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang diselenggarakan di Malang, Senin (4/9/2023). (*)