Kemarau Panjang, Kekeringan di Mojokerto Kian Meluas, 4 Desa Terdampak

Rabu 02-10-2024,11:10 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Dampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto kian meluas. Sebelumnya, ada tiga desa di kaki Gunung Penanggungan terdampak, kini Dusun Tempuran, Desa Simongagrok, Kecamatan Dawarblandong, juga mengalami kekurangan air bersih.

Sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK) di dusun tersebut terdampak karena pasokan air weslik mengecil sejak pertengahan September.

"Air weslik hanya keluar sedikit. Kekeringan ini telah berlangsung sejak pertengahan September," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Rabu, 2 Oktober 2024. 

BPBD Kabupaten Mojokerto mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak Selasa, 1 Oktober hingga Jumat, 8 November 2024.  Total 340 tangki air akan didistribusikan selama 34 hari ke desa-desa terdampak. 


BPBD Provinsi Jatim saat melakukan dropping air bersih di Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-

Setiap hari, Desa Kunjorowesi akan menerima 4 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah dan Desa Duyung masing-masing 2 tangki, serta Dusun Tempuran, Desa Simongagrok juga 2 tangki.

Sebelumnya, alokasi dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 225 juta sempat direncanakan untuk bantuan, namun akhirnya bantuan menggunakan P-APBD 2024. 

BACA JUGA:92 KUBE di Kota Mojokerto Digerojok Bantuan Modal Usaha

BACA JUGA:Peduli Lingkungan, Alfamart Bagikan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

"Kekeringan ini masih berstatus siaga. Total anggaran yang digunakan senilai Rp 153.000.000," bebernya. 

Tiga desa terdampak ini berada di kaki Gunung Penanggungan,  yakni di Desa Kunjorowesi, 4.937 penduduk dari dua Dusun Kunjoro 1.625 jiwa dan Kandangan 3.312 jiwa terdampak krisis air. 


Warga Desa Kunjorowesi saat mengecek ketersediaan air bersih di tandon penadah air hujan-Foto : Fio Atmaja-

Sementara itu, di Desa Manduro Manggung Gajah, 1.861 jiwa dari Dusun Buluresik 996 jiwa dan Dusun Gajah Mungkur 865 jiwa juga mengalami kesulitan air bersih.

Desa Duyung, Kecamatan Trawas, dua dusun, Dusun Bantal dan Dusun Duyung, yang tersebar di 16 RT, sangat kekurangan air bersih karena debit sumber air bersih semakin berkurang. Dusun Bantal dengan 789 jiwa dan Dusun Duyung dengan 702 jiwa juga terdampak krisis air.

Sebelumnya, BPBD Provinsi Jawa Timur telah mendistribusikan 340 tangki air bersih dari 6 Agustus hingga 14 September 2024. 

Kategori :