Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Bappeda Kabupaten Mojokerto mencatat selama bulan September, Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, salah satu komoditas penyumbang tertinggi inflasi yakni naiknya harga daging ayam ras.
Angka inflasi tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan bulan Agustus yang sebelumnya mencapai 0,13 persen.
Komoditas utama memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kabupaten Mojokerto bulan September 2024 adalah daging ayam ras, emas perhiasan, tempe, bawang merah, telur asin, telur ayam ras, beras, pisang, susu bubuk, dan bawang putih.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi menjelaskan, inflasi terjadi pada bulan September dipengaruhi oleh naiknya harga daging ayam ras.
"Naiknya harga tersebut disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat dikarenakan adanya peringatan hari keagamaan, maulid Nabi Muhammad," terangnya, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Harga daging ayam penyumbang inflasi Kabupaten Mojokerto di bulan September 2024. -Foto : Fio Atmaja-
Sedangkan komoditas mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu tahu mentah, jeruk, cabai rawit, melon, pepaya, mie kering instan, cabai merah, ikan dalam kaleng, kemiri, dan apel.
Bambang menambahkan, komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kabupaten Mojokerto pada bulan September 2024 ialah tahu mentah yang pada bulan September ini terpantau mengalami penurunan harga.
BACA JUGA:Candi Belahan, Terletak di Perbatasan Mojokerto-Pasuruan, Relief Dindingnya Menjadi Daya Tarik
BACA JUGA:KPU Akan Gelar 3 Kali Debat Pilkada Kota Mojokerto, Ini Jadwalnya
"Turunnya harga tahu mentah ini disebabkan karena adanya panen kedelai melimpah di beberapa wilayah, serta fluktuasi nilai rukar rupiah berdampak pada harga impor kedelai dan harga produksi tahu," imbuhnya.
Adapun untuk laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto dari bulan Januari 2024 hingga bulan September 2024 sebesar 1,42 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (YoY) periode bulan September 2023 sampai bulan September 2024 sebesar 2,01 persen.