Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Calon Wakil Gubernur Jatim, nomor urut dua, Emil Elistianto Dardak hadir dalam acara doa dan istighosah digelar oleh Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Gedung Astoria, Jalan Empunala, Kota Mojokerto Minggu, 17 November 2024.
Kedatangan Emil disambut ribuan warga yang mengikuti rangkaian acara doa bersama ditujukan untuk kemaslahatan dan keberlanjutan pembangunan di Jawa Timur.
Selain itu, ribuan jemaah Nahdlatul Ulama (NU) hadir juga mendoakan Emil dan pasangannya, Khofifah Indar Parawansa, untuk melanjutkan kepemimpinan di Provinsi Jawa Timur.
"Kami menekankan pentingnya menyatukan niat dan tekad demi menjaga keberlanjutan program-program baik yang telah dirintis selama lima tahun terakhir," kata Emil.
Emil mengatakan, doa bersama ini merupakan pengingat bahwa perjuangan membangun Jawa Timur adalah tanggung jawab bersama. "Dengan kebersamaan bisa melanjutkan berbagai pencapaian positif," ucapnya.
Ribuan warga saat menghadiri istighosah dan doa bersama diselenggarakan oleh Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Kota Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-
Menurutnya, selama lima tahun kebelakang, Jatim bukan tanpa tantangan. Pasalnya, di tahun 2019, ada pandemi Covid 19 yang membuat berbagai rencana besar harus ditunda.
"2,5 tahun lamanya fokus dan memprioritaskan penanganan pandemi Covid 19. Dan itu tidak mudah, butuh sinergi serta kerjasama dari seluruh elemen masyarakat Jatim," ungkapnya.
Namun, perjuangan itu akhirnya sukses mengantarkan kemiskinan Jawa Timur mencetak sejarah berada diangka satu digit di 9,79 persen.
BACA JUGA:Paslon Nomor 2 Boikot Debat Publik Ketiga Pilwali Mojokerto 2024, KPU Tegaskan Debat Tetap Digelar
BACA JUGA:Dinilai Merugikan Paslon Nomor 2, Lima Komisoner KPU Kota Mojokerto Dilaporkan DKPP
"Inilah angka terendah pernah ada. Bahkan angka kemiskinan ekstrim Jatim tahun 2024 ini juga sudah mendekati nol persen dibawah rata-rata nasional," bebernya.
Tak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur juga disebutnya di bawah rata-rata nasioanl. Padahal tahun 2019, IPM Jawa Timur jeblok jauh dari standart nasional.
"IPM ini menunjukkan jika pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur sudah bagus melampaui angka nasional," pungkasnya.