Proses Pembuatan Harus Teliti
Meski terlihat sederhana, pembuatan onde-onde ubi ungu ini membutuhkan ketelitian. Adonan kulit dan isian dibuat di rumah produksi Rizki di Jombang.
Setiap pagi, ia membawa beberapa tepak adonan bulat yang segar ke gerobaknya di Mojokerto. Kemudian di lokasi penjualan, onde-onde dilumuri wijen, lalu digoreng hingga matang.
Proses ini menjaga kualitas dan kesegaran onde-onde, sehingga pelanggan selalu mendapatkan produk terbaik.
“Kami ingin setiap onde-onde yang sampai ke tangan pembeli tetap hangat, segar, dan rasanya konsisten,” jelas Rizki.
Proses penggorengan onde-onde ubi ungu-Foto : Mei-
Rencana Inovasi Varian Rasa
Meskipun saat ini hanya tersedia rasa original kacang hijau, Rizki sudah merencanakan penambahan varian rasa baru, seperti cokelat dan keju.
Varian ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan, terutama dari kalangan anak muda yang mencari cita rasa berbeda.
BACA JUGA:Tanpa Sengketa di MK, 22 KPU Kabupaten/Kota Menetapkan Pemenang Pilkada pada 9 Januari 2025
BACA JUGA:Kebersihan Kandang Sapi di Musim Penghujan, Tangkal Penyebaran Penularan PMK
“Cokelat dan keju itu favorit banyak orang. Jadi, kami ingin mencoba menghadirkan rasa itu di onde-onde tanpa menghilangkan ciri khas tradisionalnya,” kata Rizki.
Pilihan Camilan untuk Semua Kalangan
Dengan harga Rp 2.500 per biji, onde-onde Kenno ubi ungu menjadi camilan yang terjangkau. Rizki juga menyediakan paket hemat, seperti isi 5 seharga Rp 13.000 dan isi 10 Rp 26.000.
Harga yang bersahabat ini menjadikan onde-onde ubi ungu pilihan tepat untuk segala kesempatan, mulai dari teman minum teh hingga suguhan acara keluarga.
Lokasi penjualan onde-onde ungu di tepi jalan di wilayah Surodinawan Kota Mojokerto-Foto : Mei-