Surabaya, diswaymojokerto.id - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya terus memperkuat layanan rehabilitasi untuk menangani kecanduan judi online dan game online, yang kini menjadi perhatian serius.
Menurut data RSJ Menur Surabaya, tahun 2024 ada 68 pasien dengan kecanduan judi online. Kemudian di Januari-April 2025 sudah ada 51 pasien. Diprediksi jumlahnya akan melebihi tahun lalu. Usia pasien: 14 tahun (termuda) hingga 70 tahun (tertua).
"Kecanduan judi online bisa menyerang siapa saja, dari remaja hingga lansia. Jangan anggap remeh judol, karena merusak kesehatan mental dan kehidupan masyarakat," kata dr. Lila Nurmayanti, Sp.K.J Kamis 22 Mei 2025
Dijelaskan, bahwa kecanduan judi online bukan hal sepele Gejala yang muncul, yaitu sulit tidur atau gelisah. Berbohong soal keuangan, tidak bisa lepas dari ponsel karena judi, gangguan kecemasan, depresi, atau obsesif-kompulsif.
Kehilangan kualitas hidup, putus hubungan keluarga, kehilangan pekerjaan, hingga masa depan yang terancam.
BACA JUGA:Setelah 6000 Guru TPQ, Giliran 788 GTT dan PTT di Kabupaten Mojokerto Terima Insentif
BACA JUGA:Kerap Terjadi Macet, Akses Jalan di Perlintasan Kereta Api Damarsih Mojokerto Bakal Diperlebar
Namun lebih lanjut, kecanduan judi online tersebut bisa ditangani. Farmakoterapi yaitu Pengobatan dengan obat untuk mengatasi ketergantungan tersebut dengan Psikoterapi.
Terapi seperti supportive therapy, cognitive behavior therapy, atau family therapy, disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kemudian terapi spiritual sebagai pelengkap, bukan solusi utama.
Ia juga menambahkan, kecanduan judi online ini juga bisa disembuhkan dengan bantuan keluarga. Karena keluarga merupakan garda terdepan proses penyembuhan.
"Jadi keluarga harus mensuport bukan malah membiarkan. Jika Jika ada anggota keluarga yang kecanduan judi online, jangan ragu untuk segera konsultasi ke fasilitas kesehatan seperti RSJ Menur Surabaya. Bersama, kita bisa selamatkan masa depan mereka dari jerat judi online," pungkasnya.