''Sedekahin Stresmu”, Tempat Aman Pelampiasan Emosi Kini Hadir di Mojokerto

Minggu 03-08-2025,14:41 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id -  Kini warga Mojokerto dan sekitarnya memiliki tempat khusus untuk meluapkan emosi secara aman dan terkontrol. Tempat tersebut bernama “Sedekahin Stresmu”, ruang pelepasan emosi negatif digagas oleh Leny Yulyaningsih (28) dan telah berdiri sejak Februari 2025 di Desa Mengelo, Sooko, Mojokerto.

Konsep tempat ini terinspirasi dari fasilitas serupa di luar negeri dan kemudian diadaptasi oleh Leny, alumni Ilmu Administrasi Negara Universitas Airlangga Surabaya, agar sesuai dengan kultur lokal. 

Di tempat ini, pengunjung dapat menyalurkan emosi dengan cara memecahkan botol, menghancurkan TV, memukul bantal, hingga hanya berdiam diri di dalam ruangan berukuran 3x4 meter persegi. 

“Kalau di luar negeri, ruangan seperti ini biasa dipakai untuk meluapkan emosi. Di sini saya sesuaikan, agar saat pulang hati mereka lebih ringan,” ujarnya, Minggu, 3 Agustus 2025. 

Setelah sesi pelampiasan, pengunjung bisa memilih untuk bercerita atau melakukan konsultasi ringan, tergantung kebutuhan masing-masing. “Tiga kata yang sering saya dengar setelah dari ruangan adalah plong, puas, dan lega,” ujarnya. 

Sebagai bentuk refleksi, peserta juga dapat menuliskan perasaan mereka di sticky notes dan menempelkannya di dinding ruangan. 


“Sedekahin Stresmu”, Tempat Aman Pelampiasan Emosi -Foto : Fio Atmaja-

Emosi yang ditumpahkan pun beragam, mulai dari patah hati, konflik rumah tangga, tekanan akademik, hingga kebingungan masa depan. Pengunjung juga dapat berfoto dengan properti yang disediakan sebagai kenang-kenangan.

Layanan ini terbuka untuk umum, dengan tarif mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 125 ribu. Tersedia lima kategori paket; me time, quality time, stres, stres berat, dan burnout, dengan durasi maksimal 1,5 jam. Harga disesuaikan dengan durasi dan jenis properti yang digunakan.

“Pernah ada yang minta tambah TV karena emosinya belum reda. Dia ibu rumah tangga yang sedang menghadapi perceraian,” katanya. 

Jam operasional tempat ini fleksibel, buka setiap hari setelah Dhuhur, namun bisa diatur sesi pagi secara khusus bagi yang menginginkan suasana lebih tenang.

BACA JUGA:Putut Upaya Penuhi Syarat Justice Collaborator Kasus TBM Kota Mojokerto

BACA JUGA:TPP ASN Kota Mojokerto Tidak Cair Serentak, Sekdakot: Sebagian Besar Sudah Cair

Meski awalnya sempat pesimis, kini “Sedekahin Stresmu” mulai dikenal luas berkat promosi di media sosial. Pengunjung tak hanya berasal dari Mojokerto, tapi juga dari Blitar, Surabaya, hingga Kalimantan.

“Anak-anak Gen Z paling sering datang. Mereka ini sadar emosi, tapi tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya,” pungkasnya. 

Kategori :