Tiga Desa di Kaki Gunung Penanggungan Mojokerto Dilanda Kekeringan, Ribuan Warga Krisis Air Bersih

Senin 04-08-2025,14:47 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id -  Dampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto mengakibatkan tiga desa berada di kaki Gunung Penanggungan mengalami krisis air bersih. 

Data BPBD Kabupaten Mojokerto merinci, di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, terdapat 1.499 KK atau 3.034 jiwa terdampak. Masih di kecamatan yang sama, Desa Manduro Manggung Gajah terdampak sebanyak 567 KK atau 1.861 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Trawas, Desa Duyung mengalami dampak pada 503 KK atau 1.564 jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menyebut dropping air bersih telah dilakukan sejak 29 Juli hingga 1 September 2025. 

“Selama satu bulan BPBD melakukan pengiriman air bersih bagi tiga desa yang terdampak kekeringan tersebut,” ujarnya, Senin, 4 Agustus 2025. 

BACA JUGA:4 Agustus 2025 Pemerintah Luncurkan Program GKG di Seluruh Sekolah se Indonesia

BACA JUGA:Menjelang HUT Kemerdekaan Indonesia ke 80, Perajin Bendera di Mojokerto Kebanjiran Pesanan

Pengiriman air bersih dilakukan setiap hari menggunakan 10 armada tangki berkapasitas 4.000 liter. Rinciannya Desa Kunjorowesi 4 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah 3 tangki, dan Desa Duyung 3 tangki.

Program bantuan air ini menggunakan dana dari APBD Tahun Anggaran 2025 serta kolaborasi dengan Perumdam Mojopahit. 

"Hingga saat ini belum ada laporan tambahan desa terdampak kekeringan selain tiga desa tersebut," tambahnya. 

Penanganan bencana kekeringan di Mojokerto juga mengacu pada Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/204/HK/416-012/2025 tentang status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan, yang berlaku mulai 9 Juli hingga 30 November 2025.

Kategori :