Disway Mojokerto dan Tim Mewlafor Sosialisasi Pembuatan Sumur Resapan di Desa Kemiri, Pacet

Jumat 15-08-2025,22:55 WIB
Reporter : Andung
Editor : Andung

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Disway Mojokerto dan Tim Mewlafor kementerian Kehutanan melakukan sosialisasi pembuatan sumur resapan di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet. Sosialisasi tersebut dalam rangka pelaksanaan Proyek Mewlafor pada tahun ke 2 di wikayah Kabuoaten Mojokerto.

Disway Mojokerto yang juga anggota Aliansi Air Majapawitra, Mojokerto, itu melakukan sosialisasi di 4 dusun di wilayah Desa Kemiri, Kecamatan Pacet. Dari 4 dusun tersebut ditargetkan bisa dibangun 25 unit sumur resapan.

Andriani, salah satu anggota Tim Mewlafor dari BPDAS Brantas Sampean, mengatakan, Proyek Mewlafor akan membanguna 597 sumur resapan air di 7 wilayah kecamatan di bagian hulu DAS Brantas di wilayah Kabupaten Mojokerto. ‘’Saat ini kami sedang mengidentifikasi lokasi di beberapa desa. Selain Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, juga beberapa desa di wilayah Jatirejo,’’ katanya, Kamis, 14 Agustus, 2025.


Disway mojokerto bersama Tim Mewlafor melakukan sosialisasi pembuatan sumur resapan di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet. Rombongan juga melakukan identifikasi lokasi indikatif calon sumur resapan-andung - disway mojokerto-

Fasilitator Regional Proyek Mewlafor, Sutisna, S.Hut, M.P., mengatakan pihaknya membagi beberapa tim untuk melakukan identifikasi lokasi. ‘’Dalam proyek Mewlafor kami membentuk tim-tim untuk melakukan identifikasi lokasi. Saat ini kegiatan memasuki tahun ke 2 dengan program pembuatan sumur resapan air dan pembuatan biopori,’’ katanya, Jumat, 15 Agustus 2025.

BACA JUGA:Tiga Pengurus Undur Diri Pasca Porprov 2025, Ketua Koni Kabupaten Mojokerto: Itu Hak Pribadi

BACA JUGA:Meriahkan HUT ke - 80 RI, Lapas Mojokerto Gelar Lomba Tangkap Ayam

Disebutkan, tahun ke 2 Proyek Mewlafor ini akan membangun 597 unit sumur resapan di daerah-tangkapan air di Kawasan permukiman warga. ‘’Kami memprioritaskan kawasan permukiman untuk menjaga keberadaan mata air di kawasan permukiman itu,’’ tambahnya.

Selain membangun 597 sumur resapan air, juga dilakukan pembuatan 8.000 biopori di sekolah-sekolah di 7 wilayah kecamatan dan beberapa sekolah di wilayah Kota Mojokerto. ‘’Untuk wilayah sekolah kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup,’’ tambahnya.

Sementara dalam sosialisasi di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Tim Mewlafor Bersama Disway Mojokerto memberikan penjelasan mengenai manfaat sumur resapan kepada warga Bersama perangkat desa, termasuk Sekdes Kemiri, Pacet, Nurul Huda, dan para kepala dusun dari Dusun Kemiri, Dusun Sukorejo, Dusun Nono, dan Dusun Mrasih.

Pada kesempatan itu, Direktur Disway Mojokerto, Andung A Kurniawan, menyebutkan, pembuatan sumur resapan air berfungsi menangkap aliran air dan meresapkan ke dalam tanah. ‘’Selain berfungsi menampung air dan meresapkan air ke dalam tanah, otomatis sumur resapan ini juga mengurangi genangan yang terjadi di halaman rumah atau di aliran air di sekitar rumah ketika terjadi hujan,’’ katanya.

BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Beri Diskon PBB-P2 hingga 40%

BACA JUGA:Motor Staf SMPN 1 Kutorejo Mojokerto Raib Digondol Maling, Aksi Terekam CCTV

Sumur resapan air yang dibangun di halaman rumah warga juga akan menjaga mata air yang ada di sekitar rumah warga. ‘’Kalau ada sumur, maka air sumur bisa mendapat tambahan debit dari sumur resapan air,’’ sahutnya.

Harapannya, dengan membuat sumur resapan air, akan makin banyak air yang bisa diserap ke dalam tanah dan tidak langsung turun masuk ke sungai. ‘’Makin banyak air yang bisa disimpan di dalam tanah, akan makin mengurangi aliran air ke sungai secara langsung,’’ tuturnya.

Saat musim hujan, run off air yang langsung masuk ke sungai bisa berpotensi menimbulkan banjir di wilayah bawah atau hilir sungai. ‘’Sehingga dengan dibuatan sumur resapan akan makin banyak air yang bisa masuk ke dalam tanah dan disimpan di dalam tanah,’’ paparnya.

Sedangkan Andriani, dari BPDAS Brantas Sampean menyampaikan teknis pembuatan sumur resapan air. Disebutkan, ada 2 jenis sumur resapan air yang bisa dibangun, yakni ukuran 2 x 2 x 2 meter kubik atai 1 x 1 x 2 meter kubik.

BACA JUGA:Kopi Hitam Bu Miseni Stadion Gajah Mada Mojosari ‘’Menantang Zaman’’

BACA JUGA:Begini Cara Mendapatkan Diskon PBB-P2 hingga 40 Persen dari Pemkot Mojokerto

Andri juga menyebutkan, semua kebutuhan pembuatan sumur resapan air akan dibiayai Proyek Mewlafor. ‘’Mulai desain, tenaga kerja, paralon, sampai beton penutupnya dibiayai Proyek Mewlafor,’’ tambahnya.

Sementara Plt Kepala BDAS Brantas Sampean, Ari Sulistyo, S.Hut., M.T., M.Sc., mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan pelaksnaan Proyek Mewlafor. Pemantauan dilakukan mulai pelaksanaan tanam pohon, tanam bambu, pembuatan sumur resapan, dan biopori. 

''Termasuk pelatihan-pelatihan yang dilakukan terkait pelaksanaan Proyek Mewlafor di Mojokerto, dan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan proyek ini,'' katanya.

Kategori :