Gerak Jalan 17-an di Wilayah Pungging Diikuti Ratusan Regu, Sejumlah Titik Ditutup dan Dialihkan

Sabtu 23-08-2025,19:26 WIB
Reporter : Ana
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id Masyarakat Mojosari diimbau menghindari jalur Mojosari–Trawas pada Sabtu 23 Agustus 2025  mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Imbauan ini disampaikan karena pada hari itu Kecamatan Pungging menggelar kegiatan Gerak Jalan dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Adapun sejumlah titik jalan yang ditutup maupun dialihkan meliputi Pertigaan Terminal Mojosari, lampu merah Perempatan Lebaksono, Pertigaan Sruni, serta Pertigaan Jatijejer (Goa Gembyang).

Rute gerak jalan dimulai dari Bukit Bunga Mojorejo dan berakhir di Lapangan Lebaksono, Pungging. Dengan jarak kurang lebih 5 kilometer. Rute ini melewati Jalan Ngoro Industri hingga Jalan Raya Trawas yang menjadi jalur utama kegiatan.


Penampilan peserta lain dengan kostum ala Bali-Foto : Ana Magang-

Sebanyak 156 regu tampil meramaikan perlombaan ini, terdiri dari sekolah tingkat SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, hingga organisasi masyarakat.

Beberapa regu dari organisasi masyarakat yang ikut serta antara lain PKK Desa Kembangringgit, Tunggal Pager, Balongmasin, Mojorejo, Lebaksono, Kedungmungal, Purworejo, Bedagas, serta komunitas olahraga Senam Aerobik Bajangan, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Akhir Pekan dan Liburan Seru dengan Film-Film Terbaru di CGV Sunrise Mall Mojokerto

BACA JUGA:Dua Motor Raib Dicuri Saat Salat Subuh di Masjid Depan Polsek Pungging Mojokerto

Para peserta tampil dengan berbagai kostum unik dan menarik, mulai dari seragam pramuka, batik, paskibra, seragam putih, olahraga, kebaya, hingga kostum adat.

Suasana semakin meriah ketika mereka kompak menyanyikan yel-yel dan lagu-lagu, mulai dari yel-yel sekolah, Ya Rokhman Ya Rokhim, Dari Sabang Sampai Merauke, 17 Agustus, hingga lagu-lagu pop yang membuat penonton ikut bernyanyi.


Peserta dengan kostum Paskibraka-Foto : Ana Magang-

Salah satu pengunjung, Mas Acong (40) asal Pasuruan, mengaku antusias melihat gelaran ini.

“Lumayan bagus daripada tahun kemarin. Tapi meskipun beberapa titik jalan sudah ditutup, masih ada kendaraan yang lalu lalang, roda dua maupun roda empat. Kayaknya lebih baik kalau ditutup total. Untuk penampilannya bagus, karena peserta kompak menyanyikan yel-yel,” ujarnya.

Kesan serupa juga disampaikan Mutmainnah Mahfudz (53), warga Ngoro. Ia menilai kreativitas peserta semakin meningkat tahun ini.

BACA JUGA:Bakmi Lanka Tunjungan Surabaya, Rasanya yang Otentik Tak Ditemukan di Tempat Lain

Kategori :