Gapura Wringin Lawang Peninggalan Kerajaan Majapahit, Gerbang Megah yang Menyimpan Cerita

Sabtu 27-09-2025,12:21 WIB
Reporter : Yasmine
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, diswaymojokerto.id - Gapura Wringin Lawang berada di Desa Jatipasar, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, merupakan salah satu struktur kuno yang masih tersisa dari kerajaan Majapahit. Dengan bentuk yang tinggi menjulang dan langsing, bangunan ini mencerminkan kekhasan arsitektur Majapahit.

Nama “Wringin Lawang” berasal dari bahasa Jawa “wringin” yang artinya pohon beringin dan “lawang” berarti pintu. Penamaan ini diberikan karena saat pertama kali ditemukan, terdapat pohon beringin berjajar di depan candi yang bentuknya seperti pintu.

Gapura Wringin lawang merupakan candi berjenis bentar yang berdiri terbelah menjadi dua bangunan dengan denah segi empat berukuran 13 x 11, 5 meter yang menghadap ke arah barat. Sebelum dilakukan pemugaran, bagian selatan candi memiliki tinggi mencapai sekitar 15, 5 meter dan 9 meter di sisi utara.

Sebagai bangunan bercorak Hindu, candi ini menyimpan makna simbolis tentang kehidupan manusia yang hanya memiliki dua pilihan yakni, menempuh jalan kebaikan atau masuk ke dalam keburukan.


Gapura Wringin Lawang tampak dari jauh-Foto : Yasmin (Magang)-

Selain gapura, di bagian barat daya kompleks ini juga ditemukan 14 sumur berbentuk kubus dan silindris. Sumur berbentuk kubus memiliki dinding yang tersusun atas bata berbentuk kubus pula. Sedangkan sumur silindris disusun dari bata lengkung.

Berdasarkan keterangan dari papan informasi yang terpasang, Gapura Wringin Lawang pertama kali tercatat pada tahun 1815 yang kemudian dilakukan proses pemugaran pada tahun 1991/1992 sampai tahun 1994/1995 guna merekonstruksi kembali bagian candi yang tidak utuh.

BACA JUGA:Sedikitnya 2.400 Warga Kota Mojokerto Bergerak Serentak di World Clean Up Day 2025

BACA JUGA:Matangkan Pemindahan Ibu Kota Mojokerto ke Mojosari, Pemkab Gelar Studi Kelayakan

Sebelum dipugar, gapura kuno ini sebenarnya masih berdiri cukup kokoh. Namun, di sejumlah bagian, terlebih di puncak dan tubuh sebelah utara gapura, susunan batanya telah banyak yang hilang. Selain itu, karena tersusun dari bata merah, Gapura Wringin Lawang juga mengalami pelapukan.


Detail dinding gapura-Foto : Yasmin (Magang)-

Terdapat beberapa pendapat terkait fungsi asli dari gapura ini. Sebagian pihak meyakini bahwa bangunan tersebut merupakan pintu masuk menuju kediaman Patih Gajah Mada. Ada pula yang beranggapan gapura ini merupakan tempat untuk menyambut tamu penting kerajaan.

Namun, pandangan yang paling banyak diterima menyebutkan bahwa Gapura Wringin Lawang dulunya adalah salah satu gerbang menuju bangunan penting pada masa Majapahit, meski hingga saat ini keberadaan pembatas dari gapura belum berhasil ditemukan. Hal ini kemudian menyebabkan berbagai pendapat masih menjadi perdebatan.

BACA JUGA:Melepas Penat di ''Cafe Serengenge'' Trawas, Sensasi Ngopi Sembari Menikmati Keindahan Alam

BACA JUGA:5 Aplikasi Bermanfaat Untuk Para Pembaca Buku Digital

Kategori :