Mojokerto, diswaymojokerto.id - Di Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, terdapat perkampungan dengan rumah-rumah yang terbuat dari bata merah berbentuk seperti pendopo.
Bangunan ini merekonstruksi hunian pada zaman Majapahit yang dibangun untuk melestarikan budaya sekaligus meningkatkan daya tarik desa sebagai destinasi wisata. Menariknya, bentuk dan detail dari rumah ini tidak sebatas berfungsi sebagai bangunan, tetapi juga menyimpan makna yang dalam.
Dilansir dari jurnal yang dipublikasikan di Dharma Acariya Nusantara: Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, setiap bagian dari rumah bergaya Majapahit di Desa Bejijong memiliki makna tersendiri.
Misalnya bubungan, hiasan di puncak rumah ini dahulu setiap bentuknya dipercaya mencerminkan sifat dari pemilik hunian, serta berkaitan dengan kepercayaan dan status sosial. Selain bubungan, atap rumah juga dihias dengan sulur atau ukel yang melambangkan mahkota Raja zaman Majapahit.
Hiasan mahkota raja-Foto : Yasmin (Magang)-
Pada bagian depan rumah, terdapat pintu kupu tarung yang desainnya dimaknai agar jalan keluar-masuk rumah terasa lapang. Sementara jendela krepyak berrongga kecil menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan hunian yang sehat.
Simbol lain juga tampak dari hiasan mahkota raja di pagar rumah. Hiasan untuk tempat lampu tersebut diletakkan di atas pagar sebagai lambang kebesaran Raja serta kedekatan dengan Tuhan, sehingga, diharapkan dapat membawa perlindungan dari Sang Maha Kuasa.
BACA JUGA:Cedera Otak Ringan, Satu Korban Musala Roboh Sidoarjo Dirujuk ke Mojokerto
BACA JUGA:Komitmen Lindungi Hak Konsumen, Pemkot Mojokerto Rutin Lakukan Fasilitasi Halal
Ada pula Surya Majapahit, simbol yang sering ditemui di sudut Mojokerto ini merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit. Ornamen kerap dipasang di depan pagar sebagai identitas kerajaan. Kemudian, di sampingnya terdapat motif ukir yang menggambarkan kekhasan budaya Majapahit.
Surya majapahit dan motif ukir-Foto : Yasmin (Magang)-
Dengan detail bangunan yang sarat akan makna, rumah bergaya Majapahit di Desa Bejijong dapat menjadi destinasi wisata sekaligus edukasi yang mengajak pengunjung untuk lebih perhatian dalam memandang warisan budaya.
Jadi, jika ingin mengenal lebih dalam tentang filosofi bangunan ini, pengunjung bisa menghubungi media sosial resminya lebih dahulu di Instagram atau dapat datang langsung ke Desa Bejijong.