“Dengan beroperasinya Unit 2 ini, kapasitas produksi meningkat dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton per tahun. Kami optimistis target 500 ribu ton dalam delapan tahun ke depan bisa tercapai,” ungkapnya.
BACA JUGA:1.245 Buruh Rokok Mojokerto Terima BLT DBHCHT 2025
BACA JUGA:170 Kepala Keluarga Perempuan Jadi Prioritas Program UP2K PKK Kota Mojokerto
Khofifah menambahkan, kehadiran Unit 2 juga berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja baru. “Ada 1.000 keluarga yang kini mendapatkan harapan hidup lebih baik,” imbuhnya.
Selain itu, Khofifah menyoroti pentingnya pembangunan akses jalan dan konektivitas kawasan industri di Mojokerto. Ia menyatakan bahwa Pemprov Jatim siap mendukung pembukaan akses baru dari Gempol menuju kawasan industri Ngoro.
Gubernur Jatim, Bupati Mojokerto meninjau pabrik -Foto : Fio Atmaja-
“Kalau dibuka akses dari Gempol ke sini jaraknya hanya sekitar 10 kilometer. Pemprov siap berkoordinasi dan membantu percepatan pembukaannya,” jelasnya.
Pemprov juga tengah memperluas sejumlah akses jalan industri di daerah lain seperti Jember dan Magetan untuk memperlancar arus logistik. “Kami berharap Mojokerto juga segera mendapatkan akses serupa agar efisiensi produksi semakin meningkat,” pungkasnya.
BACA JUGA:Solusi Permanen Kekeringan Mojokerto Buntu, Rencana Proyek Pipanisasi Gagal Terealisasi
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Forkopimda Jawa Timur, Founder Harian Disway, Dahlan Iskan, serta para distributor dan buyer dari berbagai negara di dunia.