"Peran kader Posyandu dan organisasi kemasyarakatan sangat strategis dalam mendukung upaya pencegahan stunting," jelasnya.
Rakornas penurunan angka stunting-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya kerja kolektif seluruh pihak untuk menurunkan angka stunting nasional hingga 14,2 persen pada tahun 2029.
"Program ini harus kita keroyok bersama. Kuncinya ada pada sinergi antara pusat dan daerah," tegas Gibran.
Wapres juga mengapresiasi capaian penurunan prevalensi stunting nasional yang lebih baik dari proyeksi Bappenas sebesar 20,1 persen, serta menurunnya kasus balita wasting, overweight, dan anemia pada ibu hamil.
BACA JUGA:Bandara Notohadinegoro Jember Kembali Layani Penerbangan Mulai 11 November 2025
BACA JUGA:Wali Kota Mojokerto Ajak Purna Paskibraka Bela Negara
"Ini bukti nyata kerja bersama antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader PKK, dan seluruh elemen masyarakat," imbuhnya.
Dengan diterimanya insentif fiskal ini, Pemkab Mojokerto meneguhkan komitmennya untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor, peningkatan kesadaran gizi keluarga, serta penguatan layanan kesehatan masyarakat.
Langkah ini menjadi wujud nyata dukungan Kabupaten Mojokerto terhadap program nasional percepatan penurunan stunting guna menciptakan generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan berkualitas.