Jember, Diswaymojokerto.id - Pemerintah Kabupaten Jember dan organisasi masyarjaat di Jember menegaskan komitmennya meningkatkan peran perempuan. Hal itu setidaknya terlihat dalam 2 kegiatan yang penguatan peran perempuan di Kabupaten Jember.
Kegiatan pertama sarasehan politik ‘Perempuan dalam Politik: Penguatan Partisipasi dan Representasi’ yang digelar di Gedung GOW Jember Lor, Kecamatan Patrang, Senin, 10 November 2025. Acara berikutnya ada 16 November diskusi ‘Berbagi Peran dalam Rumah Tangga’ pada 16 November 2025 di Aula Balai Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi.
Sarasehan politik ‘Perempuan dalam Politik: Penguatan Partisipasi dan Representasi’ yang digelar di Gedung GOW Jember Lor, Kecamatan Patrang, digelar Jember Pluralitas Hub (JPH) bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Jember. Acara yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB ini dihadiri perwakilan DP3AKB, DPMD, Bappeda, serta puluhan organisasi wanita se-Kabupaten Jember.
Saresehan dan diskusi tenteng perempuan di Jember menunjukkan komitmen Pemkab Jember dalam menjaga kesetaraan gender-dok kominfo Kab Jember for Disway Mojokerto-
Dwi Handarisasi, S.Psi., M.Si., mewakili Pelaksana Tugas Kepala Bakesbangpol Jember, menegaskan bahwa partisipasi perempuan merupakan syarat mutlak demokrasi yang matang. ‘’Perempuan memahami kebutuhan kaumnya sendiri, maka sudah sepatutnya mereka turut menentukan arah kebijakan publik,’’ katanya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Jember, Widiane Aviantie Arif Tjahyono, menambahkan, perjuangan perempuan masa kini harus melawan budaya patriarki dan stereotip sosial. ‘’Perempuan tidak boleh takut atau merasa tidak layak berpolitik,’’ katanya.
Lebih jauh dia mnuturkan, dengan berani tampil, perempuan bisa menunjukkan mampu menjadi penentu. ‘’Perempuan bukan sekadar pelengkap,’’ tuturnya.
Sementara 2 narasumber utama, yakni Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A., dari Fisip Universitas Jember, dan Dr. dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp. L.B.L., dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember, menyampaikan, representasi perempuan di parlemen nasional masih sekitar 21 persen. ‘’Angka ini masih jauh dari target 30 persen,’’ kata Linda.
DR. dr Ulfa Elfiah-istimewa-
Mereka menyerukan pendidikan politik sejak dini, mentoring kepemimpinan, serta dukungan struktural dari partai politik dan pemerintah. ‘’Tokoh seperti Megawati Soekarnoputri, Tri Rismaharini, Susi Pudjiastuti, dan Khofifah Indarparawansa, sebagai bukti perempuan mampu memimpin dengan empati dan integritas,’’ kata Ulfa Elfiah.
BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD Jember Soroti Arah Kebijakan RAPBD 2026
Sementara diskusi diskusi bertema ‘Berbagi Peran dalam Rumah Tangga’ di Aula Balai Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, digelar Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Kabupaten Jember. Dalam kegiatan yang dihadiri Ketua BPD, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta remaja desa ini, menekankan pentingnya pembagian peran yang adil antara suami dan istri, baik dalam urusan domestik, ekonomi, maupun pendidikan anak.
Ketua BPD Desa Sukorambi, Muchlis, M.Pd., mengapresiasi inisiatif kegiatan di aula Balai Desa Sukorambi tersebut. ‘’Kegiatan seperti ini sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi para perempuan yang memegang peranan besar dalam keluarga,’’ katanya.
Diskusi ini juga sejalan dengan arahan Bupati Jember Muhammad Fawait dan dukungan Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Ning Ghyta Eka Puspita, yang terus mendorong penguatan perempuan sebagai fondasi masyarakat sejahtera. Kedua kegiatan tersebut memperlihatkan benang merah yang sama, pemberdayaan perempuan harus berjalan simultan di dua ranah, yakni politik publik dan kesetaraan rumah tangga.
Ketika perempuan diberi ruang untuk berbicara di tingkat kebijakan sekaligus didukung dalam keluarga yang setara, bisa tercipta fondasi yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan. Melalui inovasi seperti Jember Pluralitas Hub, program GOW, Gerakan Peduli Perempuan, serta dukungan penuh pemerintah kabupaten, Jember terus melangkah menuju masyarakat yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga adil secara gender.