Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Maria Ulfa (55), warga Lingkungan Meri Dukuhan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, berhasil meraih omzet jutaan rupiah melalui usahanya memproduksi Jahe Merah Instan.
Usaha yang dijalankan Maria Ulfa merupakan kelanjutan bisnis almarhum suaminya, yang sejak tahun 1985 hingga 2010 berjualan Susu Telur Madu Jahe (STMJ). Sedangkan usaha jahe merah instan ini dimulai sejak tahun 2012, berawal dari keinginan untuk memberikan manfaat kesehatan.
Awalnya, Maria Ulfa memproduksi sirup jahe merah, namun menghadapi kendala saat pengiriman karena penggunaan botol kaca yang berat. Akhirnya, ia berinovasi dengan memproduksi jahe merah instan yang lebih ringan dan bisa dibawa ke mana-mana.
"Proses produksi jahe merah instan ini mirip dengan jahe merah sirup, yang membedakan hanya diolah hingga kering," ucap Maria saat ditemui di kediamannya, Senin (30/10/2023).
Ia menjelaskan proses dimulai dengan pemilihan jahe merah yang baik, tua, dan besar, kemudian dicuci bersih, diblender, diproses, disaring, dan dimasak di wajan hingga mendidih.
"Selama proses tersebut, gula ditambahkan secara bertahap hingga jahe kering. Waktu yang diperlukan bervariasi tergantung pada jumlah produksi, misalnya, untuk 2 kg jahe merah, hanya diperlukan 1 jam dari proses pencucian hingga selesai, sementara untuk 10 kg, memakan waktu sekitar 4 jam hingga menjadi serbuk," terangnya.
Produk jahe merah instan ini dikemas dalam berbagai ukuran, yakni 100 gram, 200 gram, dan kemasan sachet 25 gram dengan harga yang beragam. Harga kemasan 100 gram Rp 16 ribu, 200 gram Rp 28 ribu, yang bok isi sachet Rp 18 ribu.
Pengiriman produk dilakukan ke berbagai wilayah, Mojokerto dan sekitarnya , Jombang, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Jakarta, serta luar pulau seperti NTB, Bali, dan Lombok.
"Kalau di Mojokerto kami jual di swalayan dan took pusat oleh - oleh, proses ekspor masih dalam tahap pengembangan," bebernya.
Maria Ulfa, perempuan asli Mojokerto yang juga alumni SMP Negeri 2 Kota Mojokerto ini, menjalankan usahanya dengan bantuan empat orang pekerja dan menggabungkan strategi pemasaran online dan offline. Omzet yang diperoleh sekitar Rp 5 juta bersih per bulan untuk jahe merah instan
"Kami juga memproduksi produk lain seperti temulawak instan, kunyit, wedang uwuh, teh daun afrika, sirup teh telang, kopi rempah, dan sinom," bebernya.
Maria mengisahkan saat pandemi COVID-19, permintaan terhadap produknya meningkat drastis, dan produktivitas bekerja tanpa libur. "Saat pandemi kami menjual produk secara online," tambahnya.
Produk olahan Maria Ulfa ini diberi nama Faiz dan Sons. Faiz dari nama almarhum suami, sedangkan Sons merupakam arti dalam bahasa Inggris yang berarti empat anak lelaki.