Opera Gayatri dan Festival Cahaya Semarakkan Hari Jadi ke-730 Majapahit di Trowulan Mojokerto

Minggu 05-11-2023,07:31 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Eno

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Memperingatan Hari Jadi ke-730 Majapahit, Kementerian Kebudayaan Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI menampilan Festival Cahaya Majapahit, dan Opera Gayatri Majapahit.

Lahirnya kerajaan pemersatu Nusantara ini ditandai dengan penobatan Raden Wijaya sebagai Raja pertama Majapahit pada 12 November 1293 masehi. Penamipilan Opera Majapahit bertemakan Gayatri Sang Sri Majapahit berlangsung di halaman Museum Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (4/11/2023) malam.

Gaung Sakala mengusung tema 'Merawat Peradaban Majapahit' ini buah kerja sama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim dengan Ditjen Kebudaan, serta Ditjen Perfilman Musik dan Media (PMM) Kemendikbud Ristek. Sedangkan Opera Gayatri untuk menggali nilai-nilai dari sosok inspiratif dari masa lalu.

"Ini salah satu bentuk mengaktualkan tokoh-tokoh masa lalu sebetulnya sangat menginspirasi semua, sebagai upaya mewujudkan ketahanan budaya," Jelas Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Fitra Arda.

Fitra memaparkan bahwa berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit bermanfaat bagi masyarakat, harus didukung dengan beragam kegiatan. Salah satunya gelaran Opera Majapahit “Gayatri Sang Sri Rajapatni” malam ini. Gelaran ini memadukan nilai sejarah, seni, budaya dan teknologi yang bisa diterima semua kalangan.


Opera yang menceritakan berdirinya Kerajaan Majapahit dengan memadukan orkestra dan instalasi cahaya-Fio Atmaja-

"Kami ingin mengangkat kembali memori bangsa kita terkait peninggalan Majapahit, juga menguatkan kesadaran kita untuk melestarikan kawasan ini menjadi bagian penting sebagai inspirasi kita membangun bangsa," ujarnya.

Selama satu jam lebih penonton disuguhi antara seni teaterikal, musik tradisional dari berbagai etnis, serta seni kontemporer instalasi cahaya, film di layar LCD raksasa, pencahayaan, iringan musik tradisional serta narasi cerita berbahasa Indonesia dan Jawa Kuno.

Perpaduan seni drama sangat memukau tersebut sarat akan cerita perjuanagn Gayatri, istri Raden Wijaya. Wanita bergelar Rajapatni tersebut putri Kertanegara, raja terakhir Singasari. Sang ayah wafat karena pemberontakan Jayakatwang 1292 masehi.

Penulis naskah sekaligus sutradara Opera Majapahit Mia Johanes mengatakan bahwa Kisah tentang Gayatri, istri Raden Wijaya ditulis sejak 2018 dan dipentaskan pertama kali di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada Oktober 2022.

“Opera Majapahit dengan tema Gayatri Sang Sri Rajapatni tahun ini dibuat berbeda dari tahun lalu. Untuk pagelaran malam ini, kami menggandeng para seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari para pelakon, musisi, hingga tim produksi,” ucapnya, Sabtu (4/11/2023).

Beberapa pelakon utama dihadirkan untuk memperkuat cerita adegan di layar LED dan narator berbahasa Indonesia dan Jawa Kuno. Selain itu ada penayangan film sudah direkam dalam pementasan tahun lalu di Teater Jakarta, musik dimainkan Franki Raden.

Selain itu, opera ini menceritakan kisah bersejarah berdirinya Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya 1293 masehi. Tahtanya dilanjutkan putranya Jayanegara setelah ia wafat 1309 masehi. Beberapa tahun kemudian, Jayanegara juga mangkat karena dibunuh tabibnya, Ra Tanca 1328 masehi.

Namun, Gayatri berhak atas tahta Ratu Majapahit memilih menjadi biksuni. Sehingga singgasana kerajaan diserahkan kepada putrinya, Tribuwana Tunggadewi tahun 1329 masehi. Opera Majapahit episode pertama juga mengisahkan Hayam Wuruk, putra Tribuwana Tunggadewi sebagai raja Majapahit tersukses menyatukan nusantara.

Episode kedua nanti pihaknya akan mengangkat sosok Tribuwana Tunggadewi, putri Raden Wijaya dan Gayatri di gedung kesenian Jakarta Desember mendatang.

Kategori :