banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Petani Mojokerto Budidayakan Cabai Terpedas di Dunia dengan Hidroponik

Petani Mojokerto Budidayakan Cabai Terpedas di Dunia dengan Hidroponik

Sistem hidroponik digunakan budidaya cabai Carolina reaper. (Foto : Fio Atmaja)--



Mojokerto, mojokerto.disway.id -Yani Suharto (57), seorang petani di Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sukses membudidayakan cabai terpedas di dunia dengan menggunakan sistem hidroponik.

Cabai terpedas dimaksud yakni cabai Carolina Reaper yang merupakan salah satu cabai terpedas di dunia urutan ke-3, memiliki tingkat kepedasan 22 kali lebih pedas dari cabai biasa.

Yayan, sapaan akrab Yani Suharto, memulai budidaya cabai Carolina Reaper tiga tahun lalu. Uniknya, ia awalnya hanya mencoba bertani karena memiliki alat hidroponik, tanpa memiliki latar belakang sebagai petani.

“Awalnya dulu saya memperoleh bibit cabai Carolina Reaper dari jejaringnya di komunitas petani hidroponik Bogor, kemudian menanam bibit cabai tersebut di green house berada di area tempat tinggalnya,” ucapnya, Minggu (26/11/2023).

Yani mengaku bahwa budidaya cabai terpedas ini tidak mudah. Ia merasakan jatuh bangun dalam prosesnya, hingga akhirnya berhasil. Cabai Carolina Reaper bisa panen tiga bulan sekali.

“Untuk harga jualnya, cabai ini dibanderol Rp 1,2 juta per kilogram. Selama ini saya hanya menjual cabai ini kepada kalangan tertentu, seperti rumah makan atau restoran menyediakan menu makanan pedas,” bebernya.

Sistem pengairan digunakan untuk budidaya cabai terpedas ini sudah canggih. Ia menggunakan alat pengairan tanam bekerja secara otomatis dan tanpa listrik. alat tersebut diberi nama water guard (penjaga air).

Kini, ia memiliki sekitar 600 pohon cabai Carolina Reaper di lahan disewa selama 10 tahun. Selain cabai Carolina Reaper, beberapa tanaman juga dibudidayakan seperti buah zaitun dan anggur, meskipun fokus utamanya cabai Carolina Reaper.

Yani berharap dalam dua tahun ke depan budidaya cabai Carolina Reaper ini bisa mencapai pasar yang lebih luas, yakni internasional.

"Tidak hanya pada pasar, tapi  juga menargetkan akan di buat sebuah tempat edukasi untuk anak sekolah yang ingin belajar tentang penanaman hidroponik," tambahnya.

Sumber:

b