banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Peralihan Musim, Masyarakat Mojokerto Diimbau Waspadai Bencana

Peralihan Musim, Masyarakat Mojokerto Diimbau Waspadai Bencana

Pohon tumbang akibat angin kencang terjadi di Dawarblandong, Jum'at (24/11/2023). -Foto : dok. BPBD kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau seluruh masyarakat bersiap menghadapi musim transisi dari musim kemarau memasuki musim penghujan.

 

Dalam kurun satu pekan terakhir ini sudah ada dua kejadian pohon tumbang dan angin kencang melanda Kabupaten Mojokerto.

"Saat ini sudah terjadi transisi dari musim kemarau ke musim basah atau musim hujan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Senin (27/11/2023).

Sehingga di masa transisi perubahan cuaca tersebut, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dalam beraktivitas.

Sebab, dalam beberapa hari terakhir cuaca sering berubah di musim peralihan selalu ditandai hujan tiba-tiba dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya.

"Kami mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati menghadapi musim transisi. Terutama fenomena angin kencang. Hindari bangunan-bangunan tua, tiang, pohon-pohon tua, dan segera memperbaiki konstruksi rumah," paparnya.

Sebelumnya tiga kejadian pohon tumbang telah terjadi dalam satu Minggu terakhir, kejadian pertama di Desa Jatirowo, Dhawarblandong, Jum'at (24/11/2023). Kejadian tumbang kedua terjadi Mojosari, Sabtu (25/11/2023). Kejadian angin kencang terjadi di Dusun Warugunung, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Minggu (26/11/2023).

Dari tiga kejadian tersebut masing - masing menyebabkan kerusakan material. Bahkan paling parah di angin kencang di Jetis. Setidaknya ada 7 rumah mengalami kerusakan ringan, dan 5 rumah mengalami kerusakan sedang.

"Salah satu rumah milik Prayitno, tembok rumah mengalami roboh dikarenakan kontruksi bangunan tembok sudah miring. Sedangkan untuk tafsiran kerugian masih dalam penghitungan," tambahnya. (*)

Sumber:

b