speedcash banner
ACI OJOL BANNER
banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Pemkab Mojokerto Turunkan Stunting dengan Gerakan Sehati

Pemkab Mojokerto Turunkan Stunting dengan Gerakan Sehati

Bupati Mojokerto memberikan pengarahan program Sehati-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Untuk menekan angka stunting di bumi Majapahit, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus gencarkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (Sehati) dengan menyasar 164 ibu- ibu hamil dan ibu yang telah memiliki bayi di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas. 

Program yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto tersebut, berlangsung di Pendapa Desa Penanggungan, pada Jum'at, (8/12) pagi. Pada momen itu, Bupati Ikfina juga menghadirkan tenaga kesehatan dari RSUD Soekandar untuk membantu menangani stunting di desa tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, untuk memenuhi gizi calon bayi, maka para ibu hamil harus memiliki lingkar lengan minimal 23,5 cm. Karena hal tersebut, merupakan salah satu indikator tanda ibu yang tidak kekurangan gizi.

 "Kalau ibunya kurang gizi, jadi anaknya dikasih gizi dari mana, karena di dalam kandungan anaknya tidak boleh kurang gizi. Jadi saling mengingatkan karena indikator seorang ibu tidak kurang gizi lengannya tidak kurang dari 23,5 cm," jelasnya. 

 Lebih lanjut, Bupati Ikfina mengatakan, dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto, maka para balita harus terpenuhi gizinya. 

 "Karena stunting ini menjadi masalah di negara kita, mengingat balita stunting, maka kecerdasannya 20 persen di bawah rata-rata," bebernya.


Bupati Mojokerto Ikfina mensosialisasikan program sehati -Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-

 Untuk mendapatkan pertumbuhan maksimal pada balita dan gizi yang terpenuhi, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto itu pun mengimbau, agar para orang tua dapat memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

 "Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi," terang Bupati Ikfina. 

 Bupati Ikfina juga berpesan, agar para orang tua juga memperhatikan tumbuh kembang anak, supaya ke depannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.

 "Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik," pesannya. (*)

 

Sumber:

b