banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Gayeng Diskusi di Camp Perusuh Disway di Candi Prambanan

Gayeng Diskusi di Camp Perusuh Disway di Candi Prambanan

Perusuh Disway foto bersama dengan latar belakang Candi Prambanan-W Satria H-

Jogja, mojokerto.disway.id - Mengakhiri tahun 2023, Disway mengapresiasi pembacanya dengan menyelenggarakan "Camp Perusuh Disway" di komplek Candi Prambanan, Jogja,  Sabtu (16/12/2023).  

Perusuh Disway adalah julukan  pembaca setia Catatan Dahlan Iskan. Sekitar 500 Perusuh Disway diajak merayakan tutup tahun dengan berdiskusi berbagai persoalan. Selain itu, mereka merayakan ulang tahun ke-7 Komunitas Senam Dahlan Iskan.



Perusuh Disway diskusi dipandu Founder Disway Dahlan Iskan di Rama Shinta Park Candi Prambanan, Jogja, Sabtu (16/12/2023)-W Satria H-

Diskusi yang dipandu langsung begawan media  Dahlan Iskan ini dengan lesehan di hamparan rumput di Rama Shinta Park berlangsung gayeng. Founder Disway Dahlan Iskan duduk di tengah dikelilingi melingkar Perusuh Disway dengan berlatar belakang Candi Prambanan.

Eko Susanto, seorang petani perusuh Disway dari Ngawi memulai diskusi dengan menceritakan kelangkaan pupuk subsidi di tempatnya. Pupuk selama ini sulit didapat diduga karena terjadi kecurangan dalam pembagiannya. Kartu Tani yang selama ini menjadi andalan pemerintah untuk menyalurkan pupuk subsidi sepertinya tidak bisa diandalkan.

"Petani butuh pupuk 8 kuintal per hektar, namun petani hanya mendapat jatah pupuk  3 kuintal per hektar. Kekurangnya petani harus beli sendiri," keluhnya.

Keluh kesah Eko direspons oleh Novrianto Huseini petani yang juga perusuh Disway dari Blitar. Namun, dia juga membagikan tips supaya pemupukan bisa efektif dan tidak boros.

Menurutnya para petani manja terkait penggunaan pupuk subsidi. Karena petani cenderung memupuk tanaman dengan dosis tinggi 8 kuintal per hektar. Padahal dosis yang dianjurkan pemerintah 5 kuintal per hektar.

Novrianto yang juga seorang perangkat desa ini menjelaskan cara memupuk yang efisien."Seharusnya tanahnya yang dirawat dulu, baru tanamannya. Kalau tanahnya dirawat dengan baik, diperhatikan unsur haranya, bila dilakukan pemupukan sesuai dosis pasti tanaman akan tumbuh subur," ujar lulusan Jurusan Matematika, UIN Sunan Malik Ibrahim Malang itu.


Dahlan Iskan antusias berdiskusi dengan Perusuh Disway-W Satria H-

Novrianto asal Lumajang ini bahkan hanya menggunakan pupuk dengan dosis 3 kuintal per hektar, tanamanya pun subur karena diawali dengan perawatan tanahnya.

Perusuh Disway lainnya, Sok e seorang peternak babi dari Kupang NTT. Dia datang dari jauh guna mencari solusi 800 ternak babinya mati terserang virus. Dia membaca tulisan Dahlan Iskan bahwa ada profesor ahli virus yang dibutuhkannya 

Banyak permalahan yang didiskusikan topiknya seputar Catatan Dahlan Iskan. Menurut mereka kadang solusi ada di catatan itu.

Disway Mojokerto yang ikut hadir mewancarai Dhipa perusuh Disway dari Jakarta. Wanita pedagang baju di Tanah Abang itu mengaku penjualan bajunya menurun drastis semenjak ada penjualan online."Sistem sudah berubah, offline dan online harus dua-duanya dikerjakan," ujarnya.

Sumber:

b