HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

KTH Kepuh Kembangkan Ekowisata dan Luncurkan Toko Produk Hasil Hutan Ramah Lingkungan

KTH Kepuh Kembangkan Ekowisata dan Luncurkan Toko Produk Hasil Hutan Ramah Lingkungan

KTH Kepuh launching toko produk hasil hutan ramah lingkungan. (Foto : dok.Ecoton)--


Jombang, mojokerto.disway.id - Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepuh, Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, meluncurkan toko Griya Jamu Herbal sebagai bentuk terwujudnya Citizen Science Tourism yaitu ekowisata berbasis penelitian partisipatif masyarakat di DAS Brantas yang diinisiasi Ecoton, Selasa (19/12/2023).

Kegiatan ini dihadiri 35 peserta dari Magister Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhitama Surabaya (ITATS) yang sekaligus melakukan ekowisata.


KTH Kepuh launching toko produk hasil hutan ramah lingkungan. (Foto : dok.Ecoton)--Kegiatan ekowisata dimulai dengan menanam pohon sebagai bentuk aksi nyata dalam melestarikan lingkungan khususnya sumber mata air.

Ekowisata dikembangkan dengan KTH Kepuh berbeda dengan ekowisata pada umumnya, yaitu wisatawan diajak untuk terlibat dalam menjaga kelestarian hutan lindung sekaligus melakukan pemantauan kesehatan lingkungan termasuk kesehatan Sungai Boro Wonosalam Jombang melalui kegiatan biotilik, uji mikroplastik dan kualitas air.

Selain itu pada kegiatan launching toko produk hasil hutan, kelompok perempuan dari KTH Kepuh mengenalkan konsep ramah lingkungan dan minim sampah. Toko yang dilaunching diberi nama Griya Jamu Herbal. Dengan mengusung konsep menjual hasil hutan non-kayu seperti jamu, makanan dan minuman. Prinsipnya produk 3S (Sehat Sedikit Sampah).

“Toko Griya Jamu Herbal tidak hanya menjual produk dari Wonosalam, namun produk-produk lokal hasil kolaborasi dengan Aliansi Komunitas Sungai Brantas berkomitmen dalam membentuk Green Business dalam rangka perlindungan dan pelestarian Sungai Brantas," kata Anti Suparmi salah satu anggota KTH Kepuh.

Adapun produknya meliputi kunir, sambal kemiri, krupuk kelok (Pulor), madu, kripik talas, kopi, dan VCO (Virgin Coconut Oil).

Sementara itu, Green Business pada kegiatan ekowisata dapat memberikan manfaat ganda yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan dan melestarikan lingkungan hutan.

Dalam pengembangan produk dikelola masyarakat juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan konservasi lingkungan hutan. Oleh karena itu, harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar hutan dan lingkungan hidup.


KTH Kepuh launching toko produk hasil hutan ramah lingkungan. (Foto : dok.Ecoton)--Dasar inilah diterapkan masyarakat Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, seperti tidak boleh memanen kemiri sebelum buah kemiri jatuh dengan sendirinya

Sementara itu, Direktur Ecoton, Daru Setyorini, menyampaikan program Green Business ini mengedepankan produk ramah lingkungan untuk mengembangkan produk makanan atau minuman hasil komoditi komunitas perempuan se-DAS Brantas yang mempunyai nilai edukasi dan nilai kelestarian terhadap alam.

"Semua produk yang dipasarkan tanpa menggunakan bahan pengawet, minim penggunaan plastik sekali pakai, dan tanpa menggunakan penyedap rasa/MSG tentunya memanfaatkan bahan alami," ucapnya.

Disisi lain, Ketua program studi magister Teknik Lingkungan, Yulfiah, mengapresiasi langkah dilakukan Ecoton bersama kelompok perempuan dari KTH Kepuh Dusun Mendiro Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

"Ini sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan yang harus banyak direplikasi di daerah lain demi kelestarian dan keberlanjutan ekosistem hutan dan sungai di Indonesia," tambahnya.

Sumber:

b