banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Pasutri Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pacet, Satu Korban Ditemukan di Bangsal Mojokerto

Pasutri Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pacet, Satu Korban Ditemukan di Bangsal Mojokerto

Salah satu jasad pasutri yang hanyut terbawa arus dari Pacet ditemukan di Bangsal Mojokerto. -Dok. BPBD Kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, mojokerto.disway.id  - Pasangan suami-istri asal Kota Mojokerto hanyut terbawa arus sungai saat berendam di Sungai Banyak, Dusun Watutumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (10/2/2024). Satu berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal di Bangsal, Mojokerto.

Korban  Ari Budi Yuwono (53) dan Ririn Martiningsih (53) warga Panderman Raya, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, Ari Budi Yuwono, Ririn Martiningsih, bersama empat keponakannya masih kecil-kecil mandi di sungai depan vilanya. Mereka, Alma berusia 15 tahun, Ibra (10), Ata (6) dan Kamsa (6).

Kemudian hujan turun mereka berencana naik, dengan posisi keempat anak di depan, disusul Ririn dan Budi paling belakang.

"Namun tiba-tiba air datang dengan derasnya, empat anak sudah di atas, tinggal dua orang (di sungao). Korban sempat pegangan batu, namun karena debit air yang tinggi, mereka berdua hanyut," terangnya.

Proses pencarian melibatkan relawan, BPBD Kabupaten Mojokerto, polsek, masyarakat sekitar, Koramil, perangkat desa setempat. Selain itu Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro juga berada d ilokasi kejadian.

"Sekitar pukul 14.15 WIB, Ririn Martiningsih  berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sungai Desa Kutoporong, Bangsal. Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Soekandar Mojosari," tambahnya.

Sementara Ari Budi Yuwono masih belum ditemukan, dan masih dilakukan upaya pencarian.

Adik korban, Soekrisno Adi (50) mengatakan, kedua korban berendam di Sungai Banyak bersama empat keponakanya. “Iya suami-istri. Ngajak empat keponakannya, masih kecil-kecil berendam di sungai. Air tidak seberapa deras tapi kondisi hujan deres,” ungkapnya, Sabtu (10/2/2024).

Kedua korban bersama empat keponakannya main air di sungai depan vila miliknya sekitar pukul 12.30 WIB. Namun sekitar 10 menit kemudian hujan turun dengan deras sehingga kedua korban meminta keempat keponakannya untuk keluar dari sungai.

“Air sepinggang orang dewasa, semua anak-anak di depan posisi naik dari sungai. Di belakang kakak saya (Ririn) dan belakangnya lagi kakak ipar saya. Namun tiba-tiba air datang dengan  derasnya dari arah selatan. Kakak saya sempat pegangan batu menarik tangan kakak ipar saya,” kata mantan anggota KPU Kota Mojokerto periode 2013-2018.

Namun diduga karena debit air yang tinggi, kedua korban hanyut terbawa arus sungai. Empat keponakan korban langsung ke vila memberitahu keluarga dan diteruskan ke pihak Polsek Pacet. Tak lama petugas datang bersama sejumlah relawan melakukan pencarian.

“Rumah ini ditempati adik, seminggu sekali kakak saya ke sini untuk refreshing. Biasanya main air di sungai yang kecil ini, nggak tahu tadi kok main yang di sungai besar itu. Biasanya juga main di sungai tidak pas hujan, anak saya juga ikut diajak main di sungai tadi,” ujarnya. (*)

Sumber:

b