HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Sambut Adiwiyata, SDN Temon Gagas Bank Sampah

Sambut Adiwiyata, SDN Temon Gagas Bank Sampah

Sisyantoko memberikan paparan mengenai pengelolaan sampah dan lingkungan di sekolah-Fio Atmaja-

Sambut Adiwiyata, SDN Temon Gagas Bank Sampah

Trowulan, mojokerto.disway.id - Menyongsong sekolah adiwiyata, SDN Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Karena itu, sekolah tersebut mempertajam kegiatan pada pengelolaan sampah di sekolah. 

Kepala SDN Temon, Dra Erna Dwikoraningrum, mengatakan, untuk menyongsong sebagai sekolah adiwiyata diperlukan keterlibatan semua pihak. ‘’Perlu melibatkan peran semua stakeholder. Mulai dari siswa, guru, komite, paguyuban sekolah, sampai perangkat desa dan kepala desa,’’ katanya saat membuka sosialisasi pengolahan sampah organik dan anorganik, Jumat (22/9/2023).

Selama ini sekolah sudah berusaha memilah sampah sesuai klasifikasinya. Namun, agar lebih berdaya guna dan memberikan hasil lebih bagus, pihaknya menggandeng Wehasta (Wahana Edukasi Harapan Semesta) yang bergerak di bidang bank sampah dan pengolahan sampah. 

‘’Kebiasaan kita selama ini kan membuang sampah sesuai anjuran. Padahal, ternyata, ada banyak yang bisa diperoleh dari sampah,’’ katanya. 

Karena itu dia berharap Wehasta bisa menjelaskan lebih jauh tentang manfaat sampah. ‘’Kalau kita bisa mengelola, ternyata sampah ada banyak manfaatnya,’’ tambahnya. 

Sementara itu Direktur Wehasta, Sisyantoko, pada kesempatan itu menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah mulai dari rumah. ‘’Sampah harus dipilah sejak dari rumah, mulai sampah organik, anorganik, sampai residu,’’ katanya.

Di hadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari siswa SD, paguyuban, komite, dan para guru, itu juga ditunjukkan jenis2 sampah yang harus dipilah. ‘’Sampah dapur bisa dijadikan pupuk melalui proses pengomposan,’’ sahut laki-laki yang akrab dipanggil Cak Toko itu. Sedangkan sampah plastik ataupun kertas, sampai besi, bahkan limbah minyak goreng, bisa dikelola dan jadi uang. Sementara sampah residu dikirim di TPA.

Cak Toko yang datang bersama Muryanto dari TPS3R Trawas juga menjelaskan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Sedangkan sampah organik seperti daun-daun dan sampah organik, di sekolah, bisa dibuatkan juga komposter alami. 

‘’Kami sudah ada ‘juglangan’ yang biasa kami gunakan untuk menampung sampah daun di halaman sekolah. Apakah itu juga bisa dimanfaatkan?’’ tanya salah seorang guru.


Sisyantoko menyerahkan bantuan timbangan dan buku rekapitulasi bank sampah kepada SDN Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto -Fio Atmadja-

Menanggapi hal itu, Muryanto yang biasa disebut Cak Ambon, menyebutkan, juglangan juga bisa digunakan sebagai komposter alami. ‘’Tinggal dijaga agar tidak terlalu lembab dan ada perlakuan lagi agar proses pengomposan lebih cepat,’’ katanya.

Sama seperti komposter yang terbuat dari drum plastik, ada perlakuan khusus agar proses pengomposan berjalan dengan baik. ‘’Termasuk pemberian probiotik agar proses pengomposan lebih cepat,’’ tambah Cak Ambon. 

Usai memberikan paparan mengenai pengolahan sampah dan bank sampah, Cak Toko menyerahkan buku tabungan bank sampah, timbangan, dan sarana administrasi bank sampah. Buku tabungan dan timbangan diserahkan kepada Kepala SDN Temon dan paguyuban sekolah. (*)

Sumber:

b