HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Pegiat Pertanian di Mojokerto Ajak Masyarakat Beralih ke Organik

Pegiat Pertanian di Mojokerto Ajak Masyarakat Beralih ke Organik

Para pegiat pertanian saat menunjukan proses pemilihan benih yang bagus sebelum dipindah ke media tanam. -Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Yayasan Bimasakti Peduli negeri di Kabupaten Mojokerto dan Relawan dunia eco enzyme Mojokerto mengajak masyarakat mencintai tanaman organik.

Di tengah keluhan masyarakat soal mahalnya harga pupuk kimia, mereka mengajak para petani ber transformasi ke tanaman organik.

"Selain menghasilkan makanan yang sehat, dengan sistem tanam organik lahan bisa menjadi subur dan biaya produksi tanam yang lebih murah," tutur Sri Kuswati, ketua Relawan dunia eco enzyme, Jumat (8/3/2024).

Dimulai dari pemilihan bibit yang baik hingga perawatan mulai lahan dan tanaman sudah saatnya beralih ke organik maksimal nya untuk dikonsumsi orang banyak.

Sebagai permulaan, Yayasan Bisakti dan Eco Enzyme menggelar sosialisasi bertema tanah subur tanaman sehat, panen meningkat di kompleks Bimasakti Farm Bimasakti di Desa Claket, Kecamatan Pacet dengan melibatkan diantaranya dinas Pertanian, kelompok tani, pegiat pertanian dan masyarakat.

"Kami sedang memperkenalkan dan mengajak masyarakat luas untuk ke organik karena saat ini lahan kita sudah sangat kritis sekali. Untuk dari kapasitas lahan sepuluh kita ini sudah level dua. Jadi solusinya kita kelolaj dengan cara organik," ujarnya.

Sementara itu, Aditya Dwi Kurniawan pegiat pertanian dari Bimasakti menyebut, salah satu jawaban dari persoalan harga pupuk di tingkat petani, dengan sistem tanam organik akan menekan biaya produksi.

"Mengajak teman-teman petani melalui Gapoktan ke tanam organik itu alasan utama yaitu terkait keluhan petani soal harga pupuk mahal," cetusnya.

Mereka berharap petani di Indonesia khususnya di Mojokerto bisa mengenal banyaknya keuntungan sistem tanam organik.

"Ketika pupuk mahal solusinya kami kembalikan ke alamnya lagi. Hanya beberapa orang sudah melakukan, tapi kami sosialisasikan melalui tingkat desa yakni Gapoktan akan lebih maksimal. Dan multiplayer efeknya lebih banyak," ujarnya. (*)

Sumber:

b