Kelangkaan Beras Medium di Pasar, Pedagang Bergantung pada Bulog
Pedagang beras di Kota Mojokerto kesulitan mendapatkan beras medium sesuai kebutuhan pasar,-Fio Atmaja-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Sejumlah pasar di Kota Mojokerto saat ini pasokan beras kualitas medium tidak mencukupi untuk kebutuhan konsumen.
Keberadaan beras medium mulai langka ini terjadi sejak tujuh bulan terakhir. Kondisi tersebut membuat para pedagang bergantung pada pasokan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) karena keterbatasan barang.
Hari Susanto, seorang pedagang beras di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, mengungkapkan bahwa tersendatnya pasokan beras medium menjadi masalah selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu penyebabnya karena kenaikan harga gabah, yang membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pasokan beras medium, baik dari penggilingan maupun distributor.
"Stok tersedia saat ini hanya beras dengan kualitas premium, sementara banyak pelanggan yang meminati beras medium," ujarnya, Sabtu (7/10/2023).
Untuk mengatasi masalah ini, pedagang seperti Hari harus mengandalkan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras dari Bulog ke pasaran.
Namun, kuota pasokan dari SPHP Bulog masih terbatas. Beras medium dijual dengan harga Rp 54.500 per kemasan 5 kilogram. Sedangkan untuk per kilogramnya Rp 10.900 hanya tersedia sebanyak 2 kuintal per pengiriman. Selain itu, pengiriman tidak dilakukan setiap hari, membuat stok semakin terbatas.
Padahal, beras medium dari Bulog ini memiliki harga lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis beras lain setara kualitasnya. Meskipun begitu, ketersediaan beras medium selain SPHP sangat terbatas di pasaran.
Kabid Perdagangan Diskopukmperindag Kota Mojokerto Heri Setiyawan, mengatakan bahwa stok beras medium non-Bulog di pasaran saat ini langka. Bahkan, sidak tim gabungan di Pasar Tanjung Anyar kemarin memang menunjukkan kekosongan persediaan.
"Kondisi ini disebabkan kurangnya pasokan gabah kualitas medium di tingkat penggilingan. Produksi penggilingan lebih condong ke arah beras premium," terang Heri.
Sebagai solusi sementara, Diskopukmperindag Kota Mojokerto mengadakan operasi pasar murah sejak 3-17 Oktober 2023 yang menyediakan 2 ton beras dalam operasi pasar.
Selain itu, harga beras dijual dalam operasi pasar Rp 10.200 per kilogram (kg) untuk beras medium, sedangkan beras kemasan 5 kg dijual Rp 51.000. Selain beras, ada juga komoditas tambahan seperti minyak goreng sebanyak 60 liter atau 45 kardus, dan gula pasir sebanyak 50 kg.
"Ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan beras medium yang saat ini langka di pasaran," ujarnya. (*)
Sumber: