banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Candi Kendalisada, Permata Bersejarah di Lereng Gunung Bekel, Mojokerto

Candi Kendalisada, Permata Bersejarah di Lereng Gunung Bekel, Mojokerto

Candi Kendalisada menjadi masterpiece beragam candi di Gunung Penanggungan-Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Selain menjadi destinasi favorit para pendaki, Gunung Penanggungan, memiliki ratusan peninggalan sejarah dari masa Kerajaan Majapahit dan Mpu Sindok.

Gunung yang secara administratif terletak di dua wilayah Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan dikelilingi empat anak gunung. Salah satunya Gunung Bekel yang merupakan anak Gunung Penanggungan, juga terdapat berbagai situs sejarah di lereng barat.

Situs sejarah itu bernama Candi Kendalisada. Objek cagar budaya itu terletak di lereng Gunung Bekel, sebelah barat Gunung Penanggungan, dengan ketinggian sekitar 1.137 mdpl. 

Candi Kendalisada memiliki dua komponen utama, yakni candi yang memiliki struktur bertingkat dan ceruk pertapaan. Candi bertingkat ini memiliki empat tingkat yang semakin mengecil ketika naik ke atas.

Pamong Budaya Ahli Muda BPK wilayah XI Jawa Timur, Muhammad Ichwan mengatakan, pada bagian tengah candi, terdapat sebuah tangga dengan ujung pipi tangga yang dihiasi dengan motif ukel dan tumpal. Di bagian puncak candi ini, terdapat sebuah altar dengan berbagai ragam hias.

“Relief-relief cerita Panji menghiasi teras pertama. Teras kedua, menceritakan perjalanan cinta antara Raden Panji atau Inu Kertapati dengan kekasihnya, Galuh Candra Kirana,” ucapnya.

Pada teras ketiga, terdapat panel – panel tegak berhiaskan sulur – suluran. Pada teras keempat, terdapat hiasan geometris, pada bagian altar terdapat hiasan berupa meander sulur – suluran dan geometris serta di bagian puncak dari altar terdapat sebuah lingga.

Ichwan menjelaskan, ceruk pertapaan ini berada di bagian bawah tebing batu. Untuk pintu masuk dan ceruk pertapaan ini berada di bagian sisi barat, sebelah kiri pintu masuk yang terdapat relief menggambarkan lautan.

“Relief Ini terkait dengan cerita Bima suci, di mana Bima menyebrangi lautan untuk mencari kesejatian hidup. Sedangkan ornamen pada ujung pipi tangga berupa tumpal. Pada bagian bawah pilar pintu masuk berhiaskan geometris berbentuk belah ketupat konsentris,” terangnya.

Candi Kendalisada memiliki fungsi sebagai tempat ibadah dan tempat bertapa para Resi. Ini mengingatkan pada masa Majapahit, Keresian adalah salah satu agama resmi pada masa tersebut.

Untuk mencapai Candi Kendalisada, dapat ditempuh melalui beberapa jalur. Salah satunya dari pos perizinan pendakian Gunung Penanggungan jalur Jolotundo, yang terletak dekat dengan Candi Jolotundo. 

Selain itu bisa menggunakan jalur pendakian Gunung Bekel dari Dusun Balekambang, atau jalur pendakian Gunung Penanggungan melalui Desa Kunjorowesi. Perjalanan menuju puncak candi biasanya memakan waktu sekitar tiga jam. (*)

Sumber:

b