Wali Kota Mojokerto Beberkan Penyebab Beras Medium Langka di Kota Mojokerto
Wali Kota Mojokerto Ning Ita saat melakukan sidak ketersediaan beras di Kota Mojokerto, Selasa (11/10/2023)-Fio Atmaja-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membeberkan penyebab sulitnya beras medium di Kota Mojokerto. Hal ini disampaikan saat Ning Ita, panggilan akrab wali kota melakukan sidak untuk memeriksa ketersediaan beras medium dan penggilingan beras di Kelurahan Blooto.
Ning Ita menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi ketersediaan beras medium di pasaran."Dalam panen raya yang kedua ini, berlangsung bersamaan dengan kemarau panjang, sehingga banyak petani di Kota Mojokerto mengalami gagal panen," katanya.
Menurutnya, pembelian gabah langsung dari tengkulak besar dari petani. Dampaknya penggilingan kecil, termasuk salah satu di Blooto, mengalami keterbatasan stok gabah.
"Di borong langsung di sawah, jadi petani Kota Mojokerto tidak memanen. Tapi langsung dipanen tengkulak dengan mesin dan dibawa langsung ke pabrik besar. Jadinya seperti penggilingan kecil di Blooto ini kurang stok gabah," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Mochammad Hekamarta Fanani, menjelaskan bahwa saat ini memang harga gabah masih tinggi. Imbasnya harga beras juga mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga gabah memang sangat menguntungkan bagi petani. Namun di sisi lain kenaikan gabah otomatis juga berdampak pada produktivitas beras. Akhirnya timbul kenaikan harga beras," tandasnya.
Perlu diketahui sebagian beras di Kota Mojokerto mayoritas dari luar Kota Mojokerto. Saat ini harga gabah kering giling berkisar Rp 7.300 - 8.000 per kilogram. ,(*)
Sumber: