'Cafe Lor e Omah' Harmonisasi Gaya Hidup Modern dan Suasana Desa di Pegunungan

Mojokerto, diswaymojokerto.id – Kafe ini Bernama ‘Café Lor e Omah’. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih, Kafe yang berada di utara rumah. Entah mengapa memilih nama tersebut, yang jelas kafe ini berdiri dengan view alam pegunungan yang sangat instagramable. 

Terletak di lereng kaki Gunung Penanggungan, sebuah kafe bernuansa alami hadir memberikan pengalaman berbeda bagi para pecinta kopi dan ketenangan. Tempat ini berada di Desa Kesiman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Tidak hanya menawarkan sajian kopi khas, kafe ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang menyejukkan serta atmosfer pedesaan yang hangat dan bersahaja.

Cafe Lore Omah menghadirkan konsep yang unik, memadukan budaya lokal dengan keindahan lanskap pegunungan. Mengusung desain tradisional dengan bangunan berbahan kayu dan bambu, kafe ini tampak menyatu secara harmonis dengan lingkungan sekitarnya. 

Bagian belakang cafe /spot foto-Foto : Ganda Magang-

Pengunjung bisa menikmati kopi sambil duduk santai di pendopo terbuka, menghadap langsung ke arah hamparan sawah dan perbukitan hijau.

Menu andalan kafe ini tentu saja adalah berbagai varian kopi lokal, seperti kopi arabika Trawas dan robusta khas Mojokerto. 

Selain kopi, tersedia pula minuman herbal, teh rempah, serta aneka kudapan tradisional seperti pisang goreng, getuk, dan singkong bakar. Kafe ini juga sering menghadirkan pertunjukan musik akustik dan bazar UMKM lokal pada akhir pekan.

BACA JUGA:Lukisan Bocah 9 Tahun, Sita Perhatian Pengunjung Pameran Lukisan ‘’Pelukis Muda Merdeka’’

BACA JUGA:Candi Jedong, Salah Satu Bukti Kebesaran Majapahit yang Masih Kokoh Berdiri

Sejak dibuka awal tahun ini, Cafe Lore Omah telah menjadi magnet baru bagi wisatawan dari berbagai kota di Jawa Timur, antara lain Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.

Kolam renang mini, fasilitas gratis bagi pengujung Cafe Lor e Omah-Foto : Ganda Magang-

Banyak pengunjung datang untuk sekadar bersantai, bekerja dari jarak jauh (remote working), atau menikmati waktu bersama keluarga. Tempat ini juga mulai dilirik komunitas kreatif seperti fotografer, pegiat konten media sosial, hingga penulis yang mencari inspirasi di tempat tenang dan alami.

Awalnya saya hanya ingin ngopi, tapi begitu sampai di sini, saya merasa seperti sedang liburan di desa nenek,” ungkap Luthfi (29), seorang pengunjung dari Surabaya. “Udara sejuk, pemandangan bagus, dan pelayanannya hangat sekali,’’ lanjut dia

Sumber: