Puncak Cendono, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Arjuno-Welirang

Puncak Cendono -Foto : Yoga Magang-
Mojokerto, diswaymojokerto.id – Puncak Cendono, sebuah bukit dengan ketinggian 938 mdpl, di lereng gunung Arjuno-Welirang yang kini menjadi primadona baru para pecinta alam dan pendaki gunung.
Jika ingin mengeksplore Puncak Cendoro sembari menikmati sensasi keindahannya, bisa diawali dari gerbang bambu bertuliskan “Sugeng Rawuh ing Bukit Cendono”, seolah menyambut para pendaki dengan keramahan khas pedesaan. Dari jalur ini, panorama Gunung Arjuno-Welirang mulai tampak gagah di kejauhan, menambah semangat para pengunjung yang datang.
Tak jauh dari jalur masuk, terdapat Pos Pendakian sederhana yang menjadi titik registrasi sekaligus tempat beristirahat. Suasana akrab antar-pendaki terasa hangat di pos ini, menandakan semangat kebersamaan sebelum menapaki rute menantang menuju puncak.
Tugu selamat datang ke Puncak Cendono-Foto : Yoga Magang-
Sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi hijaunya pepohonan, aliran sungai jernih, hingga papan-papan kayu berisi kata-kata motivasi yang memantik semangat. Salah satunya bertuliskan, “Hanya dari rasa lelah, aku mengerti semua ingin aku miliki”—sebuah pengingat bahwa setiap perjuangan mendaki akan terbayar dengan pemandangan indah di puncak.
BACA JUGA:Polisi Amankan Waria di Mojokerto, Diduga Jual Konten Pornografi Lewat Telegram
BACA JUGA:Meriah! Pasar Malam Mojosari, Mojokerto Sambut Maulid Nabi dengan Ragam Kuliner dan Hiburan
Beberapa jalur juga diberi nama unik, seperti Tanjakan Jancuk (Janji Cinta Untuk Konservasi) yang menantang adrenalin. Meski cukup menguras tenaga, pendaki bisa beristirahat di pos-pos yang tersedia, seperti Pos 3 yang menjadi titik populer sebelum menuju puncak.
Setibanya di atas, rasa lelah pendaki seketika hilang berganti dengan decak kagum. Hamparan perbukitan hijau tersaji menawan, berpadu dengan langit biru dan panorama gunung yang megah.
Pemandangan menuju puncak Cendono-Foto : Yoga Magang-
Sebuah papan kayu bertuliskan “Surga Cendono” seakan menegaskan bahwa puncak ini memang bak serpihan surga di bumi.“Capeknya luar biasa, apalagi di tanjakan curam. Tapi semua terbayar begitu sampai di puncak.''Rasanya seperti benar-benar di surga,” ujar Bilqis(22), salah seorang pendaki asal Surabaya.
Tak hanya itu, area perkemahan di tepi sungai juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin bermalam. Suara gemericik air dan udara sejuk pegunungan menjadikan tempat ini pilihan tepat untuk menepi dari hiruk pikuk perkotaan.
BACA JUGA:5 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Situasi Negara Seperti Saat Ini
BACA JUGA:Kaum Remaja Makin Menggemari Motor Tua, Gaya Klasik Jadi Tren Baru
Sumber: