Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-


Kondisi stasiun bersejarah yang memprihatinkan-Foto : Fio Atmaja-

Jalur dan stasiun itu masih tetap beroperasi walau pabrik gula Perning ditutup oleh pemiliknya. Pabrik Gula Balongbendo menyusul tutup setelah dihancurkan oleh tentara Belanda menjelang kedatangan Jepang. Maka hanya ada pabrik gula Gempolkrep yang dilayani oleh jalur tersebut. 

Pada zaman revolusi jalur itu sempat dirusak oleh para pejuang republik. Tahun 1947 Belanda memperbaiki kembali rel yang dirusak tersebut dan jalur itu dihidupkan lagi. Hingga tahun 1950-an masih ada kereta api yang berjalan disana. 

BACA JUGA:Film Sukma: Ketika Obsesi Kecantikan Berbalut Teror Cermin Antik

BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem di Mojokerto pada 10 - 17 September 2025

"Stasiun Lespadangan tidak lagi melayani penumpang saat jalur ditutup permanen pada pertengahan tahun 1950-an. Rel masih digunakan hanya untuk angkutan barang khususnya pasir untuk pembangunan kota Surabaya hingga pertengahan tahun 1960-an," bebernya. 

Kini, bangunan bekas Stasiun Lespadangan masih berdiri meski dalam kondisi memprihatinkan. Papan bertuliskan milik KAI Daop 8 Surabaya terpasang di area stasiun yang menjadi satu-satunya saksi sejarah keberadaan perusahaan kereta api swasta OJS di Mojokerto.

Sumber:

b