Jadi Mood Booster Kala Stress, Begini Efek Konsumsi Kopi Jika Berlebih

Kopi Sumber: Unsplash-Foto : Yasmin (Magang)-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Pernah merasa sangat butuh kopi ketika stress karena tugas menumpuk atau harus lembur kerja agar bisa kembali melek? Bagi sebagian orang, kopi menjadi penolong di tengah tekanan yang tak hanya membuat diri merasa lebih terjaga, tetapi juga dapat menaikkan mood.
Selain itu, kafein pada kopi juga dipercaya dapat menambah energi. Hal ini karena kafein menutup reseptor zat kimia otak, adenosin, sehingga dapat mengurangi kantuk yang melanda. Fungsi kognitif seperti konsentrasi atau fokus seseorang juga dapat meningkat karena konsumsi zat psikoaktif ini.
Dilansir dari Live Science, kebiasaan mengonsumsi kopi di pagi hari juga dapat menurunkan risiko depresi hingga 20% lebih rendah dibandingkan dengan yang jarang meminumnya. Kandungan kafein dan antioksidan di dalam kopi merangsang sistem saraf pusat, sehingga dapat menekan kecenderungan depresi dan meningkatkan suasana hati.
BACA JUGA:Pekan Buku Sruntul Volume 4 Usai Digelar, Dorong Ekosistem Literasi di Surabaya
BACA JUGA:The Super Mario Galaxy Movie: Petualangan Mario ke Luar Angkasa Siap Hadir April 2026
Berdasarkan temuan tersebut, dapat diketahui bahwa kopi sebenarnya minuman yang aman dikonsumsi dengan catatan: diminum secukupnya. Beberapa orang mungkin bisa menerima kopi dalam dosis yang lebih tinggi, namun, manfaat kopi tetap memiliki batas. Sehingga, konsumsi kopi berdampak negatif jika diminum dalam jumlah berlebih.
Salah satu dampak yang paling sering dialami adalah kecemasan. Bagi yang tidak terbiasa, terutama penderita kecemasan, kopi dapat menyebabkan rasa cemas. Menurut The Raleigh House, hal itu terjadi karena zat kimia pada otak, adenosin, yang membantu seseorang merasa tenang dan rileks diblokir oleh kafein sehingga meningkatkan ketegangan dan memunculkan serangan panik, serta mengganggu pola tidur.
Tugas menumpuk dan lembur kerja yang menyebabkan stress Sumber: Unsplash-Foto : Yasmin (Magang)-
Sebuah studi dari tahun 2015 yang dilansir dari Psychology Today, menunjukkan bahwa kafein memang dapat meningkatkan fungsi kognitif ketika kualitas tidur tengah menurun. Namun, dalam jangka waktu yang lama justru terjadi penurunan fokus dan konsentrasi. Ini berarti, kafein mungkin membantu seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan, tetapi juga turut menambah kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, walau kafein bermanfaat bagi peningkatan produktivitas dalam jangka waktu pendek, ketika dikonsumsi secara terus menerus justru berdampak sebaliknya.
Efek lainnya, konsumsi kopi berlebih juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Menurut artikel di Alodokter, hal ini disebabkan oleh terjadinya iritasi pada lambung yang mengakibatkan sakit perut dan diare. Maag, dan asam lambung juga dapat terjadi karena meningkatnya produksi asam lambung yang dipicu minuman berkafein ini.
BACA JUGA:Gunakan Mesin Pemanen Modern, Petani Gunung Gedangan Mojokerto Kota Laksanakan Panen Raya
BACA JUGA:Siswi SMK di Kota Mojokerto Melahirkan, Sekolah Akui Baru Mengetahui
Kafein kemudian terbukti dapat meningkatkan tekanan darah akibat dari efek stimulannya pada saraf. Hipertensi tersebut menjadi faktor dari terjadinya stroke maupun serangan jantung.
Sumber: