Pemkot Mojokerto Tekan Angka Pengangguran Lewat Program DBHCHT

Pemkot Mojokerto gelar monev pelaksanaan DBHCHT-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Pemerintah Kota Mojokerto terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menekan angka pengangguran melalui program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Program Kegiatan DBHCHT Tahun 2025 di Ayola Sunrise Hotel, Selasa 30 September 2025.
Salah satu penggunaan DBHCHT di Kota Mojokerto adalah untuk pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Mojokerto bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Jabon.
Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto menyampaikan hasil pelatihan cukup menggembirakan karena sekitar 70 persen peserta yang sudah mendapatkan fasilitasi pelatihan kini telah bekerja.
Peserta monev penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
“Dari yang sudah mendapatkan fasilitasi Pemkot, 70 persen di antaranya sudah bekerja. Berarti ini sukses. Mayoritas mereka menjadi wirausaha, kemudian ada yang diterima di UMKM, retail, maupun badan usaha lainnya. PR kita sekarang adalah yang 30 persen ini,” jelasnya.
Ning Ita, menekankan bahwa tantangan ke depan adalah mengurangi jumlah 30 persen peserta yang belum terserap kerja. Untuk itu, Pemkot Mojokerto berencana menggelar job fair kembali pada tahun depan sebagai upaya memperluas akses pencari kerja.
BACA JUGA:Menilik Rumah Majapahit di Desa Bejijong, Ternyata Sarat Makna
BACA JUGA:Cedera Otak Ringan, Satu Korban Musala Roboh Sidoarjo Dirujuk ke Mojokerto
“Kami berharap jangan pilih-pilih pekerjaan. Selama itu mampu dilakukan dan sesuai keterampilan, ambil saja kesempatan. Apalagi bagi usia muda, perbanyak pengalaman dulu. Jangan berharap langsung dapat jabatan strategis dengan gaji besar,” pesannya.
Peserta Monev Pelaksanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
Ia menambahkan, Pemkot Mojokerto secara rutin mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan job fair dan pelatihan keterampilan setiap tahun. Lebih dari 200 warga usia kerja difasilitasi untuk mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sesuai minat, dengan tujuan menambah skill agar siap memasuki dunia kerja.
“Pemerintah kota hadir memberikan fasilitasi kepada warga, supaya tidak ada yang menganggur. Kami ingin kesejahteraan masyarakat meningkat, sehingga beban daerah juga berkurang. Itulah mengapa kami menyediakan fasilitas berupa job fair maupun pelatihan berbasis kompetensi,” tegasnya.
BACA JUGA:WBP Lapas Mojokerto Jalani Pemeriksaan TBC
Sumber: