Aliansi Air Majapawitra, dan 5 Organisasi Lingkungan Dapat Green Award 2025
Ketua Aliansi Air Majapawitra, Didik Suharsono, menerima Penghargaan Green Award-dok DLH Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Aliansi Air Majapawitra, ISM, dan 5 organisasi lingkungan di Kabupaten Mojokerto mendapat penghargaan lingkungan Green Award 2025 dari Bupati Mojokerto, Senin, 8 Desember 2025. Ke 5 organisasi lingkungan tersebut antara lain WeHasta, Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Komnas PPLH, PPLH Seloliman, dan ISM (Integritas Sukarelawan Mojokerto).
Aliansi Air Majapawitra dan 5 organisasi lingkungan tersebut, mendapat penghargaan karena peran dan kegiatannya dalam menjaga lingkungan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Berbagai kegiatan tersebut diantaranya, menanam pohon, membuat pupuk kompos, mengolah sampah, membuat sumur resapan, dan kegiatan lingkungan lainnya seperti pembinaan masyarakat, menanam bambu, dan pemberdayaan dan memotivasi masyarakat agar lebih peduli lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, mengatakan, pemberian penghargaan mengenai lingkungan juga dilakukan kepada perusahaan, desa, sekolah, yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. ‘’Penyerahan Penghargaan Lingkungan Hidup Green Award 2025 didasari undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,’’ katanya.

Integritas Sukarelawan Mojokerto (ISM) juga mendapat penghargaan Green Award dari Bupati Mojokerto-andung - disway mojokerto-
Dia menjelaskan, pemerintah daerah berwenang dan wajib melakukan pembinaan dan pengawasan, ketaatan penanggungjawab usaha terhadap ketentuan persetujuan dan peraturan perundang-undangan. ‘’Pemerintah kabupaten atau kota berwenang memberikan Pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan, serta dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup, pemerintah daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup,’’ tambahnya.
BACA JUGA:Bupati Mojokerto Resmikan Pengangkatan 2.975 PPPK Paruh Waktu 2025
Salah satunya, lanjutnya, adalah insentif dalam bentuk sistim penghargaan kinerja di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. ‘’Tujuan kegiatan ini adalah utuk memberikan apresiasi kepada pengusaha, sekolah peondok pesantren, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat atas kepedulian dan komitmen dalam mengelola lingkungan hidup,’’ tuturnya.
Sementara Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa, mengatakan, masalah lingkungan saat ini menjadi tantangan bagi semua pihak, termasuk masalah sampah. Data dari dinas lingkungan hidup menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah yang dihasilkan adalah sebesar 450-500 ton per hari.
‘’Sedangkan jumlah yang tertangani hanya sekitar 90 ton per hari, dengan komposisi terbesar berasal dari rumah tangga dan sampah plastik. Sumber utama sampah plastik berasal dari kemasan, wadah, dan kantong belanja,’’ katanya.

WeHasta yang aktif melakukan kegiatan pemeliharaan lingungan mukai pengelolaan sampah terpadu, penanaman pohon, sampai pembuatan pupuk kompos, mendapat penghargaan Green Award-dok DLH Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-
Saat ini potensi permasalahan serius dari sampah plastik yang tidak dikelola adalah perubahan bentuknya menjadi mikroplastik dan dampak yang akan ditimbulkan bukan sekedar menjadi ancaman lingkungan. ‘’Tetapi juga membawa dampak serius terhadap kesehatan. Selain itu, apabila tidak dikelola dengan baik, sampah ini menjadi penyumbang utama emisi gas metana yang mempercepat proses pemanasan global,’’ tuturnya.
BACA JUGA:21 Ribu Siswa di Kabupaten Mojokerto Dapat Seragam Baru
BACA JUGA:Kota Mojokerto Masuk 10 Daerah dengan Pemenuhan Kecukupan Darah Tertinggi se-Indonesia
Gus Barra juga menyebutkan, awal menjabat, dia mendapat berbagai laporan mengenai kondisi sampah dan sarana pengelolaan yang sangat memperihatinkan. ‘’Ada yang mengirim video truk sampah yang bolong-bolong sehingga sampah yang dibawa juga ada yang tercecer,’’ katanya.
Dari kondisi itu kemudian pihaknya mengupayakan anggaran untuk pengadaan 17 kontainer baru untuk operasional truk-truk pengangkut sampah. Pada pemberian penghargaan Green Award tersebut, Gus Barra sealigus melaunching Tim Reaksi Cepat DLH.

Yayasan Bambu Lingkungan Lestari meneria penghargaan Green Award-dok DLH Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-
Sedangkan penghargaan Green Award diberikan kepada berbagai pihak, antara lain, perusahaan, sekolah, desa, pondok pesantren, dan kelompok pemerhati lingkungan melalui 12 kategori penilaian. Di antaranya PROPER tingkat nasional, PEKA Kelola tingkat kabupaten, Sekolah Adiwiyata, Eco Pesantren, Desa Berseri, Lomba Sekolah Hijau, ProKlim.
Sumber:
