Diknas Jatim Persiapkan 3.186 Siswa SMK Mengikuti Program Magang Kerja di Luar Negeri

Diknas Jatim Persiapkan 3.186 Siswa SMK Mengikuti Program Magang Kerja di Luar Negeri

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agus Paewai-Foto : Istimewa-

Mojokerto, diswaymojokerto.id - Sebanyak 3.186 siswa SMK di Jawa Timur (Jatim) diusulkan mengikuti program kerja magang di luar negeri pada tahun 2026, dengan tujuan ke 11 negara.

Namun, menurut Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aris Agung P, ada kendala yang cukup berat terkait program magang ini, yakni penguasaan bahasa asing Siswa yang baru menyelessaikan pendidikannya di tingkat SMU ini. 

“Tapi kita juga dihadapkan pada tantangan bahwa bahasa menjadi tantangan untuk anak-anak kita saat berebut peluang kerja di industri global,” tutur Aries Agung, 6 Desember 2025. .

Aries mengungkapkan ada tiga langkah strategis yang disiapkan Pemprov Jatim untuk membantu siswa SMK supaya mampu bersaing di industri global.

Langkah pertama adalah memperkuat link and match antara SMK dan dunia industri. Ia mendorong sekolah untuk menghadirkan lebih banyak keterlibatan industri dalam proses pembelajaran, mulai dari pemberian materi, teknik kejuruan, hingga praktik langsung.


Siswi SMK Muhamadiyah (Ilustrasi)-Foto : Disway Jateng-

Langkah kedua adalah percepatan sertifikasi dan penyediaan mikro-kredensial bagi siswa serta calon pekerja migran. Dalam hal ini Aries menekankan pentingnya paspor kompetensi yang diakui secara profesional, terutama bagi lulusan yang akan bersaing di pasar global.

Selain itu Kadindik menegaskan bahwa karakter disiplin tetap menjadi modal utama agar lulusan dapat bertahan. Aries menyebut sejumlah siswa pernah dipulangkan dari Jepang karena kurang disiplin.

BACA JUGA:Diduga Akibat Pecah Ban, Truk Bermuatan Ayam Terguling di Exit Tol Penompo Mojokerto

BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Kirim Bantuan Makanan Siap Saji untuk Korban Bencana di Sumatra

Lalu strategi ketiga adalah memperluas perlindungan dan akses pasar kerja, termasuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Aries berharap masukan dari para PMI dapat membantu penyempurnaan program magang agar berkelanjutan dan berujung pada penempatan kerja setelah siswa lulus. Sebab, sebanyak 26–27 persen pekerja migran Indonesia berasal dari Jatim. 

Sumber: