Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Para Petani di Pulorejo Kota Mojokerto, Keluhkan Minimnya Alat Kerja dan Pencurian Jeruk di Lahan Sekitar TBM

Para Petani di Pulorejo Kota Mojokerto,  Keluhkan Minimnya Alat Kerja dan Pencurian Jeruk di Lahan Sekitar TBM

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota MOjokerto gelar dialog dengan petani dan KWT di Kelurahan Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-

Mojokerto, diswaymojokerto.id - Para petani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah kelurahan Pulorejo mengeluhkan minimnya mesin pompa air, sprayer serta permasalahan pencurian buah jeruk di lahan perkebunan jeruk yang ada wilayah Taman Bahari Mojopahit (TBM) Kota Mojokerto.

Keluhan tersebut mengemuka saat dialog dengan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, 5 November 2025. 

Dalam pertemuan tersebut, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota berinteraksi langsung dengan warga untuk menginventarisir berbagai persoalan yang dihadapi dalam menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.

Beberapa kebutuhan yang disampaikan oleh para petani antara lain hand traktor mini, mesin pompa air, sprayer, serta permasalahan pencurian buah jeruk di Taman Bahari Mojopahit (TBM). Menanggapi hal itu, Ning Ita memberikan sejumlah solusi praktis dan arahan kepada jajaran terkait.


Ning Ita bersama kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-

“Untuk kebutuhan sprayer, bisa memanfaatkan sprayer handsanitizer yang dulu digunakan saat pandemi Covid-19,” ujar Ning Ita.

Sedangkan untuk mengatasi pencurian hasil panen jeruk, menurut Ning Ita, DKPP dapat menganggarkan pemasangan kawat berduri pada tahun depan.

BACA JUGA:Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Polres Mojokerto Kota Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana

BACA JUGA:Catat...! Ini Dia Harga Tiket dan Titik Pemberhentian Bus Trans Jatim di Mojokerto

Lebih lanjut, Ning Ita menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan sinergi dengan jajaran TNI dan Polri. 

“Masalah ketahanan pangan ini perlu dukungan semua pihak agar program-program pertanian di Kota Mojokerto berjalan efektif dan berkelanjutan,” tuturnya.


Para peserta dialog ketahanan pangan berfoto bersama-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-

Sebagai langkah lanjutan, Ning Ita menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk melakukan inventarisasi terhadap lahan pertanian yang masih produktif. Ia juga berencana meninjau langsung kondisi lapangan guna memastikan kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan para petani.

Melalui pertemuan ini, Pemkot Mojokerto berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga kemandirian dan keberlanjutan pangan di tingkat lokal, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Sumber: