Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Tidar Mojokerto Menolak Rencana Budi Arie Bergabung di Partai Gerindra, Gerindra Bukan Panggung Politik

Tidar Mojokerto Menolak Rencana Budi Arie Bergabung di Partai Gerindra, Gerindra Bukan Panggung Politik

PC Tidar Mojokerto. -Foto : Istimewa-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Penolakan terhadap isu bergabungnya Ketua ProJo Budi Arie Setiadi, ke Partai Gerindra terus meluas. Kali ini penolakan datang dari Pengurus cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Mojokerto.

Penolakan tersebut terjadi dari kalangan muda partai berlambang kepala garuda tersebut. Sayap organisasi Partai Gerindra yang aktif di kalangan milenial tersebut menolak secara tegas.

Ketua PC Tidar Mojokerto, Defy Firman Al Hakim menegaskan, Gerindra bukan tempat bagi siapa pun yang hanya ingin mencari panggung politik.

“Gerindra adalah rumah bagi para pejuang yang membangun dari ketulusan, bukan tempat singgah bagi mereka yang hanya ingin mengambil kesempatan tampil di atas panggung saat langit politik Gerindra cerah,” katanya, Minggu, 9 November 2025.

Menurutnya, Gerindra adalah wadah perjuangan bagi mereka yang siap berproses dari bawah demi kemajuan bangsa, sesuai cita-cita luhur Ketua Umum Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Cegah TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BACA JUGA:Terekam Kamera, Pembuangan Limbah B3 di Perumahan Trowulan Mojokerto, Warga Minta DLH Turun Tangan

“Di Gerindra, setiap kader dibentuk melalui proses panjang dan nyata, dari akar rumput hingga nasional,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Partai Gerindra memiliki mekanisme kaderisasi yang jelas dan berjenjang. Melalui sayap organisasi seperti Tidar, setiap kader harus menunjukkan loyalitas dan kontribusi nyata sebelum bisa naik ke jenjang kepemimpinan.

“Kalau di Tidar saja ada proses kaderisasi yang ketat, apalagi di Gerindra. Bergabung ke partai besar ini tidak bisa instan — harus punya niat perjuangan, bukan pencitraan,” tegasnya.

Ia menambahkan, kader Gerindra tidak akan pernah melupakan perjuangan para senior partai di masa-masa sulit. Ia menilai, banyak kader yang berjuang dengan penuh pengorbanan demi membesarkan nama Gerindra jauh sebelum partai itu berada di posisi sekarang.

“Kami tak akan pernah lupa bagaimana dulu perjuangan para senior Gerindra yang berdarah-darah di tahun 2019 ke belakang.

Dan kita juga tahu bagaimana dulu Budi Arie dengan ProJo-nya memperlakukan para senior Gerindra dengan kurang patut. Jadi wajar jika banyak kader menolak rencana itu,” ucapnya.

BACA JUGA:‘’Waktu Itu Aku Bukan Kesurupan ’’ : Mereka yang Depresi Bawa ke Psikiater Bukan ke Dukun

Meski begitu, ia memastikan bahwa Tidar  Mojokerto tetap berkomitmen menjaga marwah partai dan sejalan dengan arahan Ketua Umum Tidar, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

“Kami di Tidar Mojokerto akan terus menjaga marwah Partai Gerindra. Kita terbuka bagi siapa pun yang ingin berjuang bersama, tapi jangan datang hanya untuk cari sorotan. Gerindra bukan panggung, tapi medan juang,” pungkasnya.

Sumber: