DPRD Jatim Ajak Masyarakat Mojokerto Lebih Bijak Lagi Gunakan Medsos
Sumardi anggota Komisi A DPRD Jatim menjadi pembicara dalam diskusi mewujudkan masyarakat yang cerdas digital di Mojokerto-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Anggota Komisi A DPRD Jatim, Sumardi mengajak masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto untuk lebih produktif dalam menggunakan media sosial. Hal itu ditegaskannya saat menjadi salah satu nara sumber program peningkatan literasi digital guna mewujudkan masyarakat yang cerdas digital di Aston Hotel Mojokerto, Minggu 16 November 2025
"Peningkatan literasi digital agar masyarakat semakin cerdas digital ini sangat penting di era yang serba digital. Tanpa literasi yang baik, masyarakat mudah terpengaruh hoaks, penipuan online, serta penggunaan media sosial yang tidak produktif," kata Sumardi.
Ia menjelaskan, saat ini tantangan yang muncul di ruang digital penuh dengan berbagai resiko. Mulai dari informasi palsu atau hoaks, ujaran kebencian, perundungan siber, hingga penipuan daring. Selain itu, lanjut dia, rendahnya pemahaman mengenai keamanan data pribadi membuat masyarakat semakin rentan.
"Masyarakat yang cerdas digital bukan hanya mampu menggunakan gawai atau aplikasi. Tetapi juga memahami etika berkomunikasi, menjaga jejak digital, serta mampu menghasilkan konten positif," katanya.

Kepala Bidang Informatika Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto, Dinding Adi Parwoto -Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
Melalui upaya peningkatan literasi digital yang konsisten, ia berharap masyarakat dapat lebih bijaksana, aman, dan produktif dalam memanfaatkan teknologi. "Karena itu, peningkatan literasi digital adalah fondasi untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing," tuturnya.
Kepala Bidang Informatika Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto, Dinding Adi Parwoto mengatakan, Mojokerto mempunyai penetrasi internet tertinggi di wilayah penyangga Surabaya Raya. Hal itu terbukti di tahun 2024–2025 telah terjadi lonjakan penggunaan internet di Mojokerto.
"Banyak masyarakat yang mulai melakukan pembayaran secara online, perdagangan online atau e commerce dan mulai banyak bermunculan konten kreator lokal. Ini menjadi indikasi penetrasi internet juga memberikan dampak positif bagi masyarakat," jelas Dinding.
BACA JUGA:Operasi Zebra Semeru 2025 di Mojokerto, Ini Target Sasarannya
Namun pada saat bersamaan juga terjadi peningkatan hoaks lokal terkait isu pemilu, lowongan kerja palsu sampai pinjaman online ilegal. Selain itu, banyak juga terjadi perudungan siber, infiltrasi judi online ke dalam situs laman web pemerintah, hingga phising kepada UMKM di desa.
Ia juga mengingatkan pentingnya memahami bahwa digital akan selalu meninggalkan jejak yang sulit dihapus. "Banyak kasus yang akhirnya terbongkar karena jejak digital. Untuk itu menjadi netizen yang cerdas itu penting. Gunakan dunia digital sebagai kesempatan untuk berkarya. Biasakan bersikap elegan dam berkarakter ketika online," pungkasnya.
Sumber:


